Buah Semangka Berkhasiat Sembuhkan Gangguan Ginjal Akut? Itu Mitos, Simak Penjelasan Dokter
Banyak informasi tersebar di dunia maya menyebut semangka sebagai buah yang bisa menyembuhkan penyakit gangguan ginjal akut.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak informasi tersebar di dunia maya menyebut semangka sebagai buah yang bisa menyembuhkan penyakit gangguan ginjal akut.
Namun apakah hal ini merupakan fakta atau hanya mitos ?
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita dr. Endang Lestari, Sp.A (K) menyebut hal itu sebagai mitos.
Ia mengaku tidak pernah mendengar 'seseorang bisa sembuh' hanya melalui konsumsi buah semangka dalam jumlah yang banyak. Termasuk pada kasus gangguan ginjal akut yang dialami anak-anak.
"Itu mitos ya, saya enggak pernah dengar tentang semangka yang menyebabkan gangguan ginjalnya menjadi baik, tentu tidak betul itu," ujar dr Endang, dalam talkshow live Instagram bertajuk 'Anak-anak Juga Bisa Kena Gagal Ginjal Akut, Hati-hati!, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Anak Berpotensi Alami Gangguan Ginjal Akut, Ketahui Komplikasi yang Mungkin Ditimbulkan
Selain itu, ia menyampaikan bahwa anak yang mengalami gangguan ginjal akut berpotensi besar mengalami gangguan pula pada tumbuh kembangnya.
Jika dalam waktu 1 hingga 3 bulan kondisi anak tersebut tidak membaik, kata dia, maka bisa dikatakan bahwa anak ini mengalami penyakit ginjal kronis.
Baca juga: Kedua Anaknya Derita Penyakit Sama, Seorang Ibu Harus Memilih akan Donorkan Ginjalnya kepada Siapa
"Ya pastinya begitu, jadi pada saat gangguan ginjal akut, kalau dalam 1 sampai 3 bulan tidak ada perbaikan, tidak kembali normal, ya kita sebut ini penyakit ginjal kronis," papar dr Endang.
Ini tentunya akan mengganggu tumbuh kembang anak tersebut, karena kondisinya berbeda dengan kondisi anak pada umumnya.
"Nah itu sangat, sangat bisa mengganggu pertumbuhan anak," jelas dr Endang.
Jika anak tersebut mengalami ginjal kronis, pola makannya akan berbeda dari anak yang memiliki kondisi kesehatan normal.
Asupan makan dan minumnya pun harus dibatasi, lantaran ginjalnya sudah tidak berfungsi.
"Bagaimana kalau misalnya (makan dan minum) anak harus dibatasi? Kalau misalnya terjadi penyakit ginjal kronis, kan jadinya fungsi ginjalnya sebagian sudah nggak ada, jadi kita mesti atur makanannya," kata dr Endang.