Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Anak yang Derita Gangguan Ginjal Akut Bisa Terpengaruh Tumbuh Kembangnya

Asupan makan dan minumnya pun harus dibatasi, lantaran ginjalnya sudah tidak berfungsi

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Anak yang Derita Gangguan Ginjal Akut Bisa Terpengaruh Tumbuh Kembangnya
medanta.org
Ilustrasi ginjal 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita dr. Endang Lestari, Sp.A (K) mengatakan bahwa anak yang mengalami gangguan ginjal akut berpotensi besar mengalami gangguan pula pada tumbuh kembangnya.

Ia menjelaskan, jika dalam waktu 1 hingga 3 bulan kondisi anak tersebut tidak membaik, maka bisa dikatakan bahwa anak ini mengalami penyakit ginjal kronis.

"Ya pastinya begitu, jadi pada saat gangguan ginjal akut, kalau dalam 1 sampai 3 bulan tidak ada perbaikan, tidak kembali normal, ya kita sebut ini penyakit ginjal kronis," ujar dr Endang, dalam talkshow live Instagram bertajuk 'Anak-anak Juga Bisa Kena Gagal Ginjal Akut, Hati-hati!, Kamis (4/3/2021).

Ini tentunya akan mengganggu tumbuh kembang anak tersebut, karena kondisinya berbeda dengan kondisi anak pada umumnya.

Baca juga: Buah Semangka Berkhasiat Sembuhkan Gangguan Ginjal Akut? Itu Mitos, Simak Penjelasan Dokter

"Nah itu sangat, sangat bisa mengganggu pertumbuhan anak," jelas dr Endang.

Jika anak tersebut mengalami ginjal kronis, pola makannya akan berbeda dari anak yang memiliki kondisi kesehatan normal.

Berita Rekomendasi

Asupan makan dan minumnya pun harus dibatasi, lantaran ginjalnya sudah tidak berfungsi.

"Bagaimana kalau misalnya (makan dan minum) anak harus dibatasi? Kalau misalnya terjadi penyakit ginjal kronis, kan jadinya fungsi ginjalnya sebagian sudah nggak ada, jadi kita mesti atur makanannya," kata dr Endang.

Penyakit ginjal kronis ini juga akan membuat anak tersebut harus melakukan transfusi darah.

"Mesti bolak balik, kemungkinan dia akan transfusi, kalau misalnya dia mau transfusi ya," papar dr Endang.

Baca juga: Militer Myanmar Katakan Tak Takut Ancaman Sanksi Internasional

Selain itu, dibatasinya asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak penderita gangguan ginjal akut pun dilakukan untuk mencegah terjadinya kelebihan (overload) cairan.

Karena meskipun ia mengkonsumsi banyak air, air itu tidak membuatnya berkemih sehingga tidak akan ada urine yang keluar.

"Nah anak itu akan terbatas misal tidak berkemih, minum banyak tapi nggak kayak kita yang urinenya banyak, kalau dia kan nggak bisa karena minum banyak tapi tidak berkemih, sehingga overload," tutur dr Endang.

Overload ini tentunya akan mengganggu tumbuh kembangnya, karena beberapa fungsi organ dalam tubuh bisa mengalami gangguan juga.

"Nah itu bolak balik seperti itu kan akan mengganggu, jadi anak-anak dibatasi minumnya, dibatasi makannya. (kalau tidak dibatasi) pasti akan terjadi gangguan tumbuh kembang,"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas