Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Itu Demam Tifoid? Ini Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Berikut ini penjelasan mengenai Demam Tifoid, lengkap beserta penyebab, gejala dan cara pengobatannya.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Apa Itu Demam Tifoid? Ini Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Alodokter
Ilustrasi Orang Demam Tinggi - Simak inilah penjelasan mengenai Demam Tifoid, lengkap beserta penyebab, gejala dan cara pengobatannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah pembahasan mengenai apa itu Demam Tifoid, lengkap beserta penyebab, gejala dan cara pengobatannya.

Dikutip dari Boldsky, demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes, merupakan demam enterik (terjadi atau berhubungan dengan usus) yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

Bakteri ini biasanya ditemukan menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Demam tifoid ini termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ.

Selain itu, infeksi bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang telah terinfeksi.

Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal, jika tanpa perawatan yang tepat.

Baca juga: Pernah Menggigil Tanpa Disertai Demam? Ketahui Kemungkinan Penyebabnya

Baca juga: 10 Manfaat Daun Serai bagi Kesehatan, Menurunkan Demam hingga Mendetoksifikasi Tubuh

Penyebab Demam Tifoid

Berita Rekomendasi

Bakteri penyebab utama demam tifoid berasal dari genus Salmonella, yakni Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi.

Kedua salmonella tifoid ini diketahui menyebabkan komplikasi gastrointestinal yang serius pada manusia saat tertelan, sedangkan salmonella non-tifoid terbatas pada gastroenteritis dan tidak menyebabkan gejala yang parah.

Bakteri Salmonella ditularkan ke tubuh manusia melalui jalur feses-oral melalui:

- makanan yang terkontaminasi

- air yang terkontaminasi


- makanan mentah atau setengah matang

- fomites pasien yang terinfeksi

Ilustrasi demam
Ilustrasi demam (eatthis.com)

Baca juga: Vaksin tifus terbaru bekerja sangat baik dalam memerangi bakteri yang kebal terhadap antibiotik

Ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan salah satu cara penularan yang disebutkan di atas, maka mereka terinfeksi oleh bakteri dan dengan sendirinya menjadi pembawa kronis.

Meskipun gejala mereka diobati dengan antibiotik yang efektif, mereka terus menyimpan bakteri untuk waktu yang lama, tetap asimtomatik, dan membuangnya ke dalam kotoran/air kencing, yang sekali lagi dapat menginfeksi orang lain.

Demam tifoid adalah infeksi menular yang menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang dewasa yang sehat karena manusia adalah satu-satunya inang bakteri Salmonella.

Sumber utama bakteri salmonella yakni termasuk telur, unggas, dan penyu (jarang).

Mikrobiota pada usus secara alami akan melindungi dari berbagai infeksi.

Namun, kondisi seperti malnutrisi dan penggunaan antibiotik tertentu dapat mengganggu flora normalnya dan memperbesar risiko infeksi.

Penyakit ini umum terjadi di daerah yang padat penduduk, sanitasi yang buruk, dan adanya kekacauan sosial.

Gejala Demam Tifoid

Beberapa gejala demam tifoid antara lain:

- Demam yang dimulai dengan suhu rendah dan mencapai suhu tinggi

- Diare

- Sakit perut

- Kelelahan

- Kehilangan selera makan

- Sembelit

- Ruam kulit

- Batuk

- Berkeringat

- Perut bengkak

- Dehidrasi

Baca juga: Waspada Tifus Saat Musim Hujan, Kenali Gejala dan Media Penularannya

Baca juga: 7 Penyakit yang Berpotensi Serang Manusia saat Musim Hujan & Banjir, dari Tifus, Diare, hingga Demam

Umumnya ada empat tahap demam tifoid, yakni tahap pertama datang dengan gejala ringan seperti sakit kepala, demam dan batuk kering.

Kedua dengan hilangnya nafsu makan dan energi serta halusinasi.

Kemudian ketiga dengan perforasi usus parah dan keempat dengan infeksi parah hingga meningitis.

Pengobatan dan Cara Mencegah Demam Tifoid

Demam tifoid dapat diobati dengan:

- Antibiotik: Untuk membunuh patogen dan mengurangi jumlahnya. Obat-obatan seperti fluoroquinolones dan azithromycin untuk tifus yang resistan terhadap beberapa obat.

- Penggantian cairan atau elektrolit: Dilakukan sebagai terapi suportif jika kondisinya semakin parah.

- Vaksin: Ini direkomendasikan untuk anak-anak di bawah dua tahun, orang dewasa yang lebih tua dan orang yang bepergian ke daerah berisiko tinggi.

Cara mencegahnya, antara lain:

- Hindari minum air langsung dari keran

- Hindari membeli air kemasan, es batu, dan es loli jika Anda tidak yakin dengan kebersihan area tersebut

- Hindari minum susu yang tidak dipasteurisasi

- Hindari makan makanan jalanan

- Hindari makan produk daging mentah

- Hindari makan sayur atau buah mentah sampai dicuci bersih

- Jangan makan tanpa mencuci tangan dengan benar dengan sabun dan air

- Hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi tifus dan cegah berbagi barang pribadi dengan mereka

- Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci

- Hindari makan ikan dari badan air yang tercemar

- Jaga kebersihan yang baik di daerah Anda tinggal atau konsultasikan dengan departemen perlindungan untuk penanganan limbah atau sistem pembuangan yang tidak tepat

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas