Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Lalui Prosedur Panjang, Penyintas Ginjal Tak Bisa Cuci Darah, Tragisnya Meninggal Negatif Corona

Saat  pandemi covid-19 banyak permasalahan yang ditemui para penyintas penyakit ginjal. Proses panjangnya membuat tak bisa cuci darah,

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Lalui Prosedur Panjang, Penyintas Ginjal Tak Bisa Cuci Darah, Tragisnya Meninggal Negatif  Corona
DOK. KPCI
Salah satu pasien gagal ginjal yang sedang melakukan terapi cuci darah mandiri (CAPD) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Data Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) memperlihatkan kurva pasien penyakit ginjal terus mengalami kenaikan secara pesat setiap tahunnya.

Pada 2017, jumlah pasien aktif adalah 77.892 dan pasien baru 30.831.

Kemudian 2018 sebanyak 135.486 dengan pasien baru 66.433. Tahun 2019 tercatat naik menjadi 185.901 pasien aktif, sedangkan pasien baru menjadi 69.124.

Menurut Sekjen Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Petrus Hariyanto, banyak kendala dalam penanganan penyintas penyakit ginjal.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Boleh Ikut Vaksinasi, Tapi Ada Syarat dan Ketentuannya

Baca juga: Cegah Komplikasi, Ketahui Gejala Penyakit Ginjal Sejak Dini

Saat  pandemi covid-19 banyak permasalahan yang ditemui para penyintas penyakit ginjal.

Dalam penuturannya di awal pandemi Covid-19 berlangsung, sedikit rumah sakit yang menyediakan layanan hemodialisa atau lebih dikenal cuci darah.

BERITA REKOMENDASI

Proses ini dilakukan untuk mengganti tugas ginjal yang bermasalah dalam menyaring darah.

Cara mencegah sakit ginjal.
Cara mencegah sakit ginjal. (thelinkpaper.ca)

Akibatnya, berdasarkan catatan dari data KPCDI, banyak pasien cuci darah meninggal.

Penyebabnya dikarenakan kurang meratanya fasilitas khusus tersebut.

“Tragisnya mereka meninggal bukan karena covid, karena tes swabnya negatif, tetapi mereka meninggal karena tidak mendapat layanan hemodialisa,” katanya di Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Menurutnya, keterbatasan fasilitas masih dijumpai. Walaupun penyediaan hemodialisa sudah ada pertambahan, tapi tidak sebanding dengan jumlah kasus yang ada.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas