Viral di Twitter, Apa Itu Self Diagnose dan Bagaimana Bahayanya? Simak Penjelasan Psikolog Berikut
Istilah self diagnose akhir-akhir ini memang sedang ramai diperbincangkan di Twitter. Lantas, apa sebenarnya self diagnose ini dan apa bahayanya?
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Gigih
Jika melakukan self diagnose maka konsekuensinya adalah orang tersebut akan melabeli dirinya, padahal belum tentu benar.
"Kita tidak dilarang untuk peduli terhadap diri kita. Jadi misal kita merasa bahwa ada sesuatu yang menganggu dalam diri kita di kehidupan sehari-hari. Kok aku gini ya?"
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19
"Artinya kita membaca atau mecari referensi atau mungkin bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang pernah mengalaminya itu tidak masalah."
"Karena itu sebenarnya bentuk kalau kita peduli terhadap diri kita. Tetapi jika sudah sampai mendiagnosis itu yang keliru."
"Karena ketika mendiagnosis itu ada konsekuensinya, yang pertama tadi kita jadi melabeli diri sendiri padahal itu tidak benar," terang dosen FK UNS ini.
Padahal ketika seseorang mendapat diagnosis tertentu. setelahnya akan ada tindakan yang harus diambil.
Tindakan tersebut juga harus terarah tidak bisa asal-asalan.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19
Indikasi Seseorang Kesehatan Mentalnya Terganggu
Menurut Latus ada beberapa indikasi umum yang bisa dijadikan pertimbangan apabila seorang itu membutuhkan bantuan profesional atau tidak.
Salah satunya adalah apakah perilaku tersebut menganggu keberfungsian orang tersebut dalam kegiatan sehari-hari.
Kemudian apakah itu juga akan menganggu orang-orang di sekitarnya.
"Kalau itu menganggu keberfungsiannya sehari-hari terhadap diri sendiri, atau terhadap lingkungan sosialnya itu menganggu, nah itu bisa berkonsultasi terhadap profesional," jelasnya.
Ia pun menyarankan jika akan berkonsultasi dengan profesional jangan menunggu parah.
"Ketika berkonsultasi dengan profesional itu jangan menunggu parah sebenarnya. Kalau kita berkonsultasi ketika sudah parah maka terapinya akan mendalam lagi," tutur Latus.
Baca juga: Rey Bong Ingin Peran Menantang, Sandrinna Michelle Pengen Rasakan Jadi Perempuan Gangguan Mental
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.