Penderita Tuberkulosis di Ukraina Masih Tinggi, Termasuk Tipe yang Kebal Obat
Penyakit Tuberkulosis (TB) di Ukraina muncul kembali sebagai tantangan kesehatan masyarakat, angka penyakit ini tinggi termasuk tipe yang kebal obat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan paling sering menyerang paru-paru.
Penyakit ini menyebar dari manusia ke manusia melalui udara.
Di Ukraina, TB muncul kembali sebagai tantangan kesehatan masyarakat pada tahun 1990-an.
Sementara tingkat kejadian TB di negara itu telah menurun secara signifikan selama 15 tahun terakhir.
Baca juga: Penanganan Covid-19 dan TBC Sama, Jangan Lupa Pakai Masker
Pada tahun 2004 hingga 2005, kasusnya mencapai lebih dari 127 kasus per 100.000 orang.
Namun pada 2020, menjadi 42,2 kasus per 100.000 orang.
Kendati demikian, prevalensi TB serta tingkat kematiannya dinyatakan tetap tinggi di negara itu.
Perlu diketahui, TB merupakan satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Namun perlu dicatat bahwa penyakit ini tentunya dapat disembuhkan dan dicegah, meskipun penyakit ini termasuk penyakit yang 'kebal obat'.
Inilah yang menjadi penghalang utama dalam perawatan dan pencegahan TB.
Baca juga: Target Eliminasi TBC Diprediksi Makin Jauh Saat Pandemi Covid-19
Selain TB, ada pula penderita yang memiliki sifat TB yang resisten terhadap obat atau Drug Resistant Tuberculosis (DR-TB).
Tipe ini yang kemudian menjadi ancaman kesehatan masyarakat di negara ini.
Dikutip dari laman resmi WHO Eropa, Rabu (24/3/2021), WHO memperkirakan bahwa di antara kasus Tuberkulosis yang dikonfirmasi secara bakteri di Ukraina pada tahun 2018.
Dari 6.900 penderita yang resisten terhadap obat atau DR-TB, 29 persen merupakan pasien Tuberkulosis baru.
Sedangkan 46 persen merupakan pasien yang sebelumnya telah menjalani pengobatan.
Angka ini dianggap lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangganya.
Baca juga: Wamenkes: Vaksin AstraZeneca Masih Aman Digunakan atas Keputusan WHO
Menurut Laporan Tuberkulosis Global WHO tahun 2020, keberhasilan pengobatan terhadap penderita TB yang resisten terhadap beberapa obat atau Multi Resistant Tuberculosis (TB-MDR) menunjukkan angka di bawah optimal.
Sejak 2019, Ukraina mengadopsi Strategi Negara untuk Pengembangan Perawatan Anti-Tuberkulosis pada Populasi 2020-2023 yang bertujuan membangun pengobatan baru.
Negara ini berencana menerapkan model pencegahan, deteksi dini, dan penyediaan perawatan medis untuk pasien TB pada tahun 2023.
Ukraina juga berkomitmen untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Strategi TB Akhir Global WHO pada tahun 2035.
Ini semua dilakukan untuk mengurangi prevalensi TB, meningkatkan deteksi dan diagnosis dini serta memastikan pengobatan yang efektif terhadap penderita penyakit tersebut.