Berbeda dengan Orang Dewasa, Kenali Gejala TBC pada Anak
Anak-anak lebih rentan terhadap TBC karena tidak memiliki daya tahan sekuat orang dewasa. Gejala yang ditimbulkan pada anak berbeda.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tuberkolosis atau TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini masih menjadi masalah di negara Indonesia.
Bagaimana tidak? Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan jika Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai pengidap TBC terbesar. Setelah India dan Tiongkok.
Nyatanya, pengidap TBC tidak hanya pada orang dewasa saja. Tapi juga pada anak-anak.
Bahkan, anak-anak lebih rentan terhadap TBC karena tidak memiliki daya tahan sekuat orang dewasa.
Di sisi lain, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit TBC terhadap anak berbeda dengan orang dewasa.
Baca juga: Anak Alami Keringat Dingin di Malam Hari, Benarkah ini Gejala Penyakit TBC? Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Lebih Berisiko Mana Terkena TBC, Anak atau Orang Dewasa?
Hal ini disampaikan oleh dr Rifan Fauzie, SpA. Jika orang dewasa ditandai dengan adanya batuk kronis disertai dan darah, namun pada anak tidak selalu harus serupa.
Anak-anak yang mengindap penyakit TBC ditandai dengan turunnya nafsu makan. Kerap diare dan demam yang cukup lama. Selain itu, pertumbuhan tinggi dan berat pada anak mengalami gangguan karena susah makan tadi. Sehingga penurunan berat badan yang drastis bisa menjadi bentuk gejala.
"Kalau anak tidak sepenuhnya mirip. Seringkali badan panas, batuk pilek sembuh," ucapnya pada live streaming Radio Kesehatan, Kamis (25/3/2021).
Namun ada beberapa kasus yang anak juga rawan mengalami batuk. Oleh karenanya dr Rifan menyarankan kepada setiap orangtua untuk segera memeriksakan ke dokter. Apa lagi jika batuknya sudah sangat lama dan berulang. Karena bisa dicurigai sebagai bentuk TBC Paru-paru.