Jika Anak Idap TBC Harus Rutin Diobati, Apakah Pengaruhi Tumbuh Kembang? Simak Penjelasan Dokter
Apakah mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama dapat memengaruhi tumbuh kembang anak?
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyakit Tuberkolosis atau TBC perlu menjadi perhatian oleh setiap khalayak.
Pasalnya Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sendiri telah menyatakan jika Indonesia berada diurutan ketiga terbesar di dunia yang mempunyai pengidap TBC.
Tidak memandang usia, anak-anak pun dapat terpapar oleh penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium ini.
Sama hal nya dengan pengobatan yang dijalani oleh orang dewasa, sebagian anak perlu juga melakukan pengobatan makan waktu cukup lama.
Baca juga: Berbeda dengan Orang Dewasa, Kenali Gejala TBC pada Anak
Baca juga: Lebih Berisiko Mana Terkena TBC, Anak atau Orang Dewasa?
Namun apakah mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama dapat memengaruhi tumbuh kembang anak?
Menurut dr Rifan Fauzie, Sp.A, sejauh ini efek samping yang diberikan selama pengobatan tidak terlalu mengkhawatirkan.
Walau memang ada beberapa dampak yang diakibatkan oleh konsumsi obat TBC.
"Hanya beberapa kasus yang mual, muntah, nafsu makan turun, gigi kuning, itu ada. Namun sebagian besar aman," katanya pada live streaming Radio Kesehatan, Kamis (25/3/2021).
Di sisi lain dr Rifan mengajak orangtua untuk melihat sisi positif dari konsumsi obat yang teratur. Anak lebih cepat untuk pulih dan setiap bulan ada perbaikan.
Awalnya sebelum pengobatan anak mengalami penurunan berat badan karena kurang nafsu makan. Namun setelah ditangani akan terlihat perubahannya. Anak kembali ceria dan berat anak berangsur normal.
Namun, berbeda jika anak mengalami keterlambatan dalam penanganan. Sehingga kuman mungkin sudah menyebar ke seluruh organ-organ penting dalam tubuh.
Apa lagi jika TBC yang sudah menyerang bagian otak atau meningitis tuberkulosis. Kemungkinan besar pertumbuhan anak akan terhambat.
"Jika ketahuannya belakangan, mungkin saat diobati akanTBC hilang, tapi masih ada gejala sesak. Ada pula keterlambatan perkembangan anak yaitu penurunan motorik dan kognitif anak," katanya lagi.
Makanya Rifa mengajak para orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan pada anak. Terutama jika sudah menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan. Sehingga apa yang ditakutkan tidak terjadi pada anak.