Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Linda Agum Gumelar: Edukasi Deteksi Dini Generasi Muda Indonesia Agar Menekan Angka Kanker Payudara

Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) kembali menyelenggarakan virtual talkshow, Sabtu (27/3) lalu.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Linda Agum Gumelar: Edukasi Deteksi Dini Generasi Muda Indonesia Agar Menekan Angka Kanker Payudara
dok. YKPI
Virtual talkshow yang didukung penuh oleh Universitas Tanjung Pura, Universitas Terbuka dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Ria Husada ini bertajuk “ Mengenal Tumor Payudara di Usia Muda “. Dalam kegiatan yang diikuti 425 peserta ini menghadirkan dr. Jeremy Romeo Partahi sebagai moderator dan sebagai pembicara, dr. Bob Andinata,SpB(K)Onk. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) kembali menyelenggarakan virtual talkshow, Sabtu (27/3) lalu.

Virtual talkshow yang didukung penuh oleh Universitas Tanjung Pura, Universitas Terbuka dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Ria Husada ini bertajuk “ Mengenal Tumor Payudara di Usia Muda “.

Dalam kegiatan yang diikuti 425 peserta ini menghadirkan dr. Jeremy Romeo Partahi sebagai moderator dan sebagai pembicara, dr. Bob Andinata,SpB(K)Onk.

Melihat semakin bertambahnya angka kasus kanker payudara khususnya kanker payudara stadium lanjut di Indonesia, Ketua Umum YKPI, Linda Agum Gumelar mengungkapkan pentingnya edukasi deteksi dini kepada para generasi muda Indonesia agar dapat menekan angka kasus penyakit kanker payudara.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari peringatan hari kanker sedunia tahun 2021 yang jatuh di bulan Februari, tetapi kami melakukan berbagai kegiatan sampai akhir bulan Maret ini dengan tema “ Mengenal Tumor Payudara di Usia Muda”, kerjasama antara YKPI dengan Stikes Mitra Ria Husada, Universitas Terbuka dan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura serta Instalasi Deteksi Dini dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Dari data global 2020, kasus baru kanker payudara di dunia terus meningkat begitu juga prediksinya untuk Indonesia. Oleh karena itu kami menganggap bahwa untuk mengantisipasi lonjakan kasus-kasus baru yang khawatirnya stadium lanjut karena di Indonesia pada umumnya ditemukannya kasus kanker payudara sudah stadium lanjut. Oleh karena itu kami berharap sekali dengan mengedukasi anak-anak muda agar bisa mengetahui tentang deteksi dini kanker payudara. Dan juga untuk generasi muda yang hadir dalam acara ini diharap dapat menjadi corong untuk merubah mainset masyarakat bahwa kanker payudara itu bukan sama dengan mati. Apabila ditemukan dalam stadium awal tentu harapan hidupnya akan semakin tinggi,” ungkap Linda Agum Gumelar.

Senada dengan Linda Agum Gumelar, Muhammad Asroruddin selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura juga mengatakan bahwa generasi muda akan menjadi agen promosi kesehatan yang sangat tepat untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit kanker payudara.

“Kami dari pihak Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura sangat menyambut baik kegiatan ini karena memang salah satu tugas yang akan dijalani oleh para dokter salah satunya adalah pencegahan termasuk kanker payudara ini. Kita tahu kanker payudara ini merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia karena kanker. Tentunya apa yang sudah dilakukan bu Linda dan team di YKPI bekerja sama dengan Mitra dan Rumah Sakit Kanker Dharmais sangat bermanfaat untuk generasi-generasi muda karena memang generasi muda yang akan menjadi agen perubahan hal-hal yang berhubungan dengan promosi kesehatan khususnya tentang kanker payudara,” kata dr. Muhammad Asroruddin, Sp.M.

Berita Rekomendasi

Wanita harus sehat karena wanita merupakan tulang punggung bangsa, inilah kata-kata yang dilontarkan Kepala Pusat Humas dan Urusan Internasional Universitas Terbuka, Dr. Sri Sediyaningsih, Msi. Wanita berparas cantik ini berujar bahwa pengetahuan dan kesadaran untuk peduli terhadap penyakit kanker payudara sangat dibutuhkan oleh kaun hawa agar terhindar dari penyakit yang berbahaya dan mengerikan itu.

“Sebagaimana tadi disampaikan bahwa penyakit kanker payudara sangat mengerikan dan berbahaya. Namun, penyakit ini bisa dicegah penyebarannya bila kita mengetahui sejak dini. Pengetahuan atau kesadaran untuk peduli terhadap tanda-tanda itulah yang sangat diperlukan agar kita semua dapat terhindar dari hal yang berbahaya. Wanita adalah tulang punggung bangsa, bila wanita sakit bangsa inipun menangis. Karenanya kita sebagai wanita harus sehat. Kegiatan penyuluhan ini tentu saja mempunyai tujuan yang sangat baik yaitu memberikan kesadaran untuk kita kaum wanita agar tetap sehat, mampu melahirkan, mendidik anak-anak yang nantinya sebagai penerus peminpin bangsa,” urai Dr. Sri Sediyaningsih, Msi.

Penyakit kanker memang masih menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para wanita Indonesia. Kanker merupakan istilah untuk tumor ganas yang dapat menginfasi beberapa jaringan di sekitarnya. Tumor tak hanya ada yang ganas, tetapi tumor juga ada yang jinak.

Tumor jinak hanya berupa benjolan yang tidak dapat menginfasi jaringan sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke jaringan tubuh yang lain. Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Promosi Kesehatan RS Kanker Dharmais, dr. Bob Andinata, SpB(K)Onk menjelaskan bahwa wanita Indonesia tak perlu takut jika terdapat benjolan pada payudara khususnya para wanita yang masih dalam usia muda. Cek terlebih dahulu tidak perlu merasa takut dan panik sebelum tahu diagnosa dari dokter.

“Tumor payudara adalah suatu pertumbuhan yang abnormal yang terjadi di jaringan payudara. Tumor ini bisa dalam bentuk jinak maupun dalam bentuk ganas. Kalau jinak biasanya tidak menginfasi jaringan disekitarnya dan tidak menyebar ke jaringan tubuh yang lain. Kalau ganas, biasanya tumbuhnya sangat cepat, menginfasi jaringan sekitarnya bisa sampai ke kelenjar getah bening ketiak, kelenjar getah bening leher dan juga bisa jalan-jalan ke organ tubuh yang lain. Kalau di kanker payudara yang paling sering adalah di tulang, di hati, di paru-paru dan di otak,” jelas dr. Bob Andinata, SpB(K)Onk

“Kalau didalam istilah medis, tumor itu berarti benjolan. Benjolan itu kita harus cek lebih lanjut, apakah benjolan tersebut termasuk benjolan yang normal atau abnormal. Pada usia muda, banyak benjolan-benjolan yang ternyata normal yang terdapat di payudara. Biasanya pada usia muda namanya Kista. Kista itu juga seperti benjolan di payudara. Apa bedanya kista dengan tumor? Kista seperti balon kecil diisi air sedangkan tumor itu seperti bakso. Kalo tumor jinak itu seperti bakso halus sedangkan tumor ganas atau kanker itu seperti bakso urat. Jadi kita harus pastikan terlebih dahulu jika terdapat benjolan di payudara. Apakah itu termasuk kista, tumor ataukah kanker," paparnya.

Deteksi dini merupakan pencegahan yang sangat mumpuni agar terhindar dari tumor maupun kanker payudara. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Ria Husada, Dra. Sri Danti Anwar, MA menuturkan betapa pentingnya melakukan upaya deteksi dini, karena ini merupakan upaya dari pencegahan yang berkaitan dengan penyakit berbahaya seperti tumor/kanker payudara.

“Mudah-mudahan setelah mengikuti acara ini, kita semua memiliki pemahaman yang utuh mengenai tumor atau juga kanker payudara. Dengan semakin memahami maka harapannya akan tumbuh tanggung jawab terhadap diri sendiri terutama dalam upaya deteksi secara dini dan upaya pencegahan yang berkaitan dengan penyakit ini. Untuk itu kita harus rajin melakukan pola hidup bersih dan sehat, melakukan diet yang seimbang, jangan merokok dan rutin melakukan SADARI. Ini beberapa hal yang secara umum dapat dilakukan,” kata Dra.Sri Danti Anwar, MA

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas