Edukasi Gangguan Menstruasi, Pahami Gejala dan Penyebabnya
Siklus menstruasi beragam, normalnya berkisar antara tiga hingga tujuh hari dengan jarak untuk setiap siklusnya mulai dari 21 hingga 35 hari.
Editor: Willem Jonata
Semua wanita rentan mengalami mioma, tetapi risiko lebih tinggi dialami wanita dengan berat badan berlebihan atau obesitas.
Peningkatan berat badan turut memicu peningkatan hormon estrogen. Lalu, risiko juga sama tingginya bagi wanita yang memang memiliki keluarga yang juga mengidap mioma rahim alias faktor keturunan.
Remaja yang memulai menstruasi pertamanya terlalu dini dan pola hidup yang kurang sehat juga bisa memicu munculnya mioma.
Pada kesempatan selanjutnya, Aripin, dokter spesialis penyakit kandungan dan kebidanan Siloam Hospitals Silampari ini pun menekankan, tidak semua kelainan menstruasi dikarenakan mioma rahim, bisa juga dikarenakan faktor indung telur (kista ovarium), sehingga penting untuk setahun sekali medical check up atau evaluasi ultrasonografi (USG) untuk deteksi dini kelainan di organ kewanitaan.
"Gejala yang sering terjadi jika perempuan memiliki mioma dalam rahim, yakni perdarahan menstruasi lebih banyak dengan durasi yang lebih lama dibandingkan dengan haid yang normal," ungkap dr. Aripin Syarifudin, SpOG.
Gejala lain yang dapat timbul adalah perut yang membesar atau teraba adanya benjolan yang membedar.
Bisa disertai, buang air kecil menjadi lebih sulit, sering sebagai akibat dari adanya tekanan benjolan di rahim pada bagian kandung kemih. Atau bahkan kesulitan dalam hal buang air besar.
Ketika pengidap miom melakukan hubungan intim, akan timbul rasa nyeri pada bagian rahim, pun ketika tidak sedang berhubungan badan, rasa nyeri bisa tetap terasa, terlebih kala masa haid datang. Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi gangguan kesuburan.
Diakhir presentasi edukasi, Dr. Aripin Syarifuddin Sp.OG., menjelaskan sejumlah faktor penyebab timbulnya Mioma sehingga menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu :
Keturunan Genetik
Jika ada seorang ibu yang mengidap Mioma, maka pada anak wanitanya akan beresiko 2,5 kali lebih tinggi mengidap mioma rahim.
Kelainan kromosom terutama pada kromosom 12 dan 14, berperan dalam timbulnya mioma rahim pada wanita.
Kelebihan berat badan
Penyakit Mioma lebih berisiko pada perempuan dengan berat badan berlebih/obesitas, terutama dengan komposisi lemak tubuh lebih dari 30%. Penelitian menunjukkan setiap kenaikan 10kg berat badan, risiko terjadinya mioma uteri meningkat 21%.