Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ini Akibatnya Jika Lansia Kekurangan Nutrisi, Risiko Patah Tulang, Infeksi Hingga Kelelahan

Nutrisi yang baik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan racun penyebab penyakit, menjaga berat badan lansia.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ini Akibatnya Jika Lansia Kekurangan Nutrisi, Risiko Patah Tulang, Infeksi Hingga Kelelahan
Shutterstock
Ini Akibatnya Jika Lansia Kekurangan Nutrisi, Risiko Patah Tulang, Infeksi Hingga Kelelahan 

Laporan Wartawan Tribunews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nutrisi yang baik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan racun penyebab penyakit, menjaga berat badan lansia.

Selain itu, dapat mengurangi berbagai risiko penyakit, termasuk penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes tipe-2, osteoporosis, dan kanker.

Namun, jika lansia kekurangan nutrisi mempunyai risiko besar untuk mengalami kurangnya massa otot terkait dengan bertambahnya usia.

Menurut dr Ida Gunawan, MS, SpGK (K), ia mengungkapkan imbas yang terjadi ketika lansia kekurangan nutrisi dan gizi akan berdampak pada kesehatan tubuh.

Baca juga: Puasa Bermanfaat untuk Lansia, Bisa Kurangi Peradangan dan Kuatkan Daya Ingat Oma dan Opa

Baca juga: Jubir Kemenkes :Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Baru 2 Persen

“Lansia akan mempunyai risiko besar untuk mengalami sarcopenia, yaitu kondisi hilangnya massa otot, terkait dengan proses penuaan ditambah juga kesulitan untuk makan,” kata Ida, saat acara live Facebook di KlikDokter, Selasa (5/4/2021).

Jika berbicara terkait massa otot, hal ini akan berimbas bagi kesehatan untuk lansia, pertama adalah daya tahan tubuh lansia akan menurun.

Berita Rekomendasi

Daya tahan tubuhnya yang turun akan mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi dibandingkan orang dewasa.

“Risiko infeksi disebabkan karena adanya penurunan daya tahan tubuh bagi lansia,” ucapnya.

Selanjutnya, kurangnya kapasitas aerobic bagi lansia, hal ini diartikan dalam kemampuan untuk melakukan aktifitasnya.

“Jadi aerobic ini artinya kemampuan untuk menarik nafas lebih dalam, kemampuan berjalan lebih jauh, dan kemampuandari vitalitas lebih tinggi itu pasti jauh lebih rendah,” ungkapnya.

Dari masalah tersebut dapat mengakibatkan gangguan berjalan dan kelelahan untuk para lansia serta yang lebih parah lagi meningkatkan risiko jatuh yang sangat tinggi.

Karena menurut Ida, selain otot yang berkurang, tulang-tulang juga mulai rapuh. Hal itu lah yang dapat menyerang kesehatan tubuh lansia sehingga risiko patah tulang menjadi lebih rentan.

Dan lansia juga akan mengalami penurunan metabolisme tubuh sehingga mengakibatkan penumpukan massa lemak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas