Terkena Herpes Zoster? Ini Terapi yang Bisa Anda Jalani
Penyakit Herpes Zoster disebut memiliki kesamaan cara penularan seperti virus corona (Covid-19), yakni melalui udara
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penderita penyakit Herpes Zoster (HZ) sering kali merasa nyeri dan perih saat muncul ruam atau bercak merah pada kulit mereka.
Apalagi setelah itu muncul pula bentol pada permukaan kulit yang umumnya berisi cairan yang mudah pecah.
Bagi sebagian besar orang, rasa nyeri yang ditimbulkan penyakit ini akan berkurang seiring menghilangnya ruam pada kulit.
Namun bagi beberapa orang lainnya, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti rasa nyeri yang menetap, atau disebut Neuralgia Paska Herpes (NPH).
CEO Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko SpKK FINSDV mengatakan bahwa komplikasi ini muncul akibat rusaknya serabut syaraf, karena aktivitas virus yang berulang.
Oleh karena itu penting bagi anda untuk mengetahui terapi yang bisa diberikan kepada penderita Herpes Zoster.
Terapi ini dikenal sebagai strategi 3A yakni Attract patient early (deteksi dini), Asses patient fully (menilai kondisi pasien secara lengkap), Antiviral therapy (obat anti virus), Analgetik (obat anti nyeri), Antidepressant atau Anticonvulsant (obat anti depresi atau kejang), serta Allay anxieties counselling (informasi dan edukasi konseling).
Baca juga: Kandungan Albumin Direkomendasikan untuk Pengobatan Penyakit Ginjal Kronis dan Gagal Ginjal
Selain itu, penderita penyakit ini dapat pula diberikan terapi topikal berupa obat oles serta terapi suportif seperti istirahat yang cukup dan selalu menjaga kebersihan.
Mereka juga dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang longgar demi kenyamanan dan tidak menggaruk kulit.
"Selain itu, NPH juga perlu mendapatkan terapi khusus, baik lewat obat-obatan maupun non obat," ujar dr Anthony, dalam virtual media briefing bertajuk 'Bagaimana Jika Terkena Herpes Di Masa Pandemi Covid-19', Kamis (8/4/2021).
Hal ini, kata dia, bertujuan untuk mengobati nyeri pada penderita serta memperbaiki kualitas hidup mereka, baik secara fisik maupun psikologis.
"Sehingga pasien dapat segera dapat melakukan aktivitas sehari-hari," kata dr Anthony.
Namun jika penyakit ini telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, maka disarankan untuk berkonsultasi pula dengan dokter spesialis lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.