Serupa Asam Lambung, Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbesar jika mengalami keterlambatan dalam penanganannya.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbesar jika mengalami keterlambatan dalam penanganannya.
Penyakit ini muncul karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah utama akibat plak kolestrol atau peradangan.
Akibat penyumbatan, jantung tidak mendapatkan asupan dan aliran darah. Lama kelamaan jantung dapat mengalami kerusakan.
Oleh karena itu perlu mengenali gejala dari jantung koroner agar dapat mengantisipasinya sejak dini.
Menurut dr Aron Husink, Sp. JP, FIHA, pada dasarnya ada tiga tipe penyakit jantung.
Baca juga: Waspadai Penyakit Jantung Koroner, Masih Muda dan Rajin Berolahraga Ternyata Juga Berisiko Terkena
Baca juga: Mengenal Bahaya Gagal Jantung Kongestif
Pertama, adalah belum merasakan gangguan atau gejala sama sekali. Namun sudah mengalami penyumbatan ada pembuluh darah.
Tipe kedua, adalah sudah didiagnosis mengidap penyakit jantung, namun gejalanya belum begitu menganggu.
Terkadang merasakan nyeri pada dada namun masih stabil. Terkadang gejalanya tidak selalu nyeri pada dada.
"Ada yang merasakan panas terbakar, di tengah dada kadang sedikit ke kiri. Bisa menjalar ke bagian dada, leher hingga tenggorokan. Kadang ini sering disalah diartikan sebagai maag atau asam lambung,"katanya pada siaran Radio Sorona FM, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Penderita Penyakit Jantung Boleh Divaksin Covid-19, Perhatikan Syarat dan Ketentuannya
Ia mengungkapkan jika rasa nyeri tidak berada di satu titik saja. Untuk tipe kedua, serang dapat diprediksi.
Bisa saja setelah habis berkegiatan, marah atau berolahraga ringan. Namun hal ini bisa hilang kurang dari 10 menit ketika dibawa beristirahat.
Berbeda pada tipe ketiga yaitu serangan jantung. Gejala yang dirasakan serupa, namun kondisinya lebih berat.
Kemunculannya pun tidak dapat diprediksi. Bisa saja saat tidur tiba-tiba merasakan nyeri pada dada.
Rasa nyeri tersebut tidak langsung hilang bahkan setelah melewati 20 menit kemudian.
Jika tidak langsung ditindaklanjuti, kerusakan pada otot jantung akan meluas sehingga mengalami muntah. Keringat dingin pun bermunculan hingga mengalami pingsan.
"Tiba-tiba detak jantung terganggu dan berhenti memompa. Ada yang bisa bangun setelah pingsan. Namun ada pula yang tidak bisa karena jantung berhenti mendadak," katanya lagi.