Penjelasan Ahli Forensik Tentang Reaksi Tubuh Saat Terpapar Kalium Sianida dan Gejalanya
Kalium sianida adalah salah satu racun yang mematikan. Lantas, bagaimana kalium sianida bisa membunuh manusia? Berikut penjelasannya.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kalium sianida adalah zat yang ada dalam kasus sate beracun menewaskan bocah berusia 10 tahun, NFP asal Bantul, Yogyakarta.
NFP, bocah 10 tahun tersebut tewas meski hanya mengonsumsi sedikit sate baracun tersebut.
Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho mengatakan, kalium sianida merupakan salah satu racun yang mematikan.
Lantas, bagaimana kalium sianida bisa membunuh manusia? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Praktisi Hukum Sebut Kasus Sate Sianida Bukan Pembunuhan Berencana, Begini Penjelasannya
Baca juga: Kasus Sate Beracun di Bantul, Sosok R yang Misterius Hingga Teka Teki Nikah Siri NA dan Aiptu T
Bagaimana Kalium Sianida dapat Membunuh Manusia
Novianto Adi Nugroho mengatakan, jika kalium sianida masuk ke dalam tubuh manusia, maka zat ini bisa mematikan sel dalam tubuh manusia.
Sel yang telah dimatikan itu akan menghambat suplai oksigen yang digunakan untuk mengaktivasi organ vital.
"Jika masuk ke dalam tubuh zat ini akan mematikan sel-sel dalam tubuh manusia. Dengan cara menghambat suplai oksigen yang digunakan sel-sel tersebut, untuk mengaktivasi organ vital," kata Novianto kepada Tribunnews.com, Selasa (4/5/2021).
Lebih lanjut Novianto menjelaskan, tanpa adanya oksigen, sel-sel mitokondira tidak bisa menghasilkan energi.
Sedangkan organ-organ vital seperti jantung dan otak membutuhkan energi tersebut.
Akibatnya, seluruh energi yang dihasilkan akan habis seluruhnya.
"Tanpa oksigen, sel mitokondria tidak dapat menghasilkan energi. Sementara organ vital seperti jantung dan otak, membutuhkan energi ini. Jika tidak, maka seluruh energinya akan habis," sambungnya.
Parahnya, jika sejumlah besar sel krisis mati, maka manusia akan ikut mati karena kekurangan oksigen.
Kondisi kekurangan oksigen ini juga biasa disebut dengan asfiksia, atau mati lemas.
"Bila sejumlah besar sel kritis mati, manusia akan mati karena kekurangan oksigen. Yang disebut asfiksia atau mati lemas dan itu berjalan dalam hitungan menit," imbuh Novianto.
Baca juga: Pria Berinisial R Disebut Sosok yang Sarankan NA Kirim Sate Beracun kepada Tomy, Siapa Dia?
Baca juga: Anaknya Jadi Korban Sate Beracun, Driver Ojol Ini Trauma, Belum Mau Narik Ojek Lagi
Gejala yang Timbul Jika Kalium Sianida Dikonsumsi Manusia
Jika kalium sianida masuk ke dalam tubuh manusia, efeknya akan timbul beberapa gejala, di antaranya:
- Mual
- Muntah
- Lemas
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
Sementara jika kalium sianida dikonsumsi dalam jumlah banyak akan mengakibatkan:
- Kehilangan kesadaran
- Bibir kebiruan
- Gagal jantung
- Koma hingga kematian.
Baca juga: Keluarga Tak Sangka NA Terlibat Kasus Sate Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol
Baca juga: Sosok Polisi yang Jadi Target Sate Beracun, Penyidik Senior yang Rajin & Pernah Dapat Penghargaan
Tersangka Kasus Sate Beracun Disebut Telah Menikah Siri
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, NFP, bocah 10 tahun tersebut menjadi korban sate beracun setelah ayahnya yang seorang pengemudi ojek online dimintai tolong tersangka untuk mengantarkan sebungkus sate kepada seorang pria.
Aiptu T, pria yang menjadi target tersangka sedang tidak berada dirumah, sehingga sate yang telah diberi racun kalium sianida itu dibawa pulang dan dimakan oleh korban.
Ada teka teki yang belum terungkap pasti, yakni hubungan tersangka NA dengan seorang anggota polisi berinisial Aiptu T.
Sebelumnya Ketua RT 03, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, Agus Riyanto, memberikan keterangan mengejutkan soal hubungan NA dengan Aiptu T.
Agus menyebut bila NA dan Aiptu T telah menikah siri.
"Tinggal di sini sudah satu tahun, NA kan istri sirinya Tomy. Dulu waktu silaturahmi ke sini berdua. Waktu itu mbak NA sempat telpon orangtuanya, kemudian orangtuanya bilang ke saya nitip anak saya mau tinggal," kata Agus, Selasa (4/5/2021) dilansir dari Tribunjogja.com.
Meski tak menunjukkan bukti keduanya telah menikah siri, Agus percaya keduanya telah menikah secara agama.
"Ibunya (NA) bilang kalau sudah menikah secara agama. Kalau menunjukkan bukti enggak, cuma menunjukkan KTP saja. Di sini kan ada peraturan, kalau warga baru wajib lapor," sambungnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Adi Suhendi)
Baca berita lainnya tentang Sate Beracun.