Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Usia Harapan Hidup Pasien Gagal Jantung Lebih Rendah Dibandingkan Sebagian Besar Pasien Kanker 

Penelitian menunjukkan usia harapan hidup pasien gagal jantung lebih buruk dari usia harapan hidup sebagian besar pasien kanker pada umumnya.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Usia Harapan Hidup Pasien Gagal Jantung Lebih Rendah Dibandingkan Sebagian Besar Pasien Kanker 
dok lifepack
Ilustrasi jantung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagal jantung merupakan gangguan pada otot jantung yang menyebabkan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan berbagai organ tubuh akan suplai darah.

Gagal jantung juga merupakan komplikasi akhir dari berbagai jenis penyakit jantung yang dapat menurunkan kualitas hidup serta usia harapan hidup pasien.

Lantas bagaimana usia harapan hidup pasien gagal jantung?

Berdasarkan data penelitian di Siloam Heart Institute dalam kurun waktu 2019 - 2020, sekitar 3 persen pasien gagal jantung meninggal selama perawatan di rumah sakit dan sekitar 22.5% pasien lainnya meninggal dalam waktu 6 bulan setelah pulang rawat.

"Penelitian menunjukkan usia harapan hidup pasien gagal jantung lanjut sangat rendah, bahkan lebih buruk dari usia harapan hidup sebagian besar pasien kanker pada umumnya,” jelas dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA. saat webinar Grand Launching Klinik Gagal Jantung Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: Peroleh Manfaat Asam Lemak Esensial untuk Kesehatan Jantung dan Otak

Penderita gagal jantung umumnya mengeluhkan sesak napas, napas tersengal-sengal dan mudah lelah saat beraktivitas, bengkak kedua tungkai, dada berdebar, serta perut begah dan membesar yang disertai mual, menurunnya nafsu makan dan berat badan.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, terdapat pula berbagai faktor risiko gagal jantung yang harus diwaspadai, antara lain riwayat penyakit jantung koroner atau serangan jantung sebelumnya, hipertensi, penyakit kencing manis atau diabetes, obesitas, kelainan katup jantung, penyakit paru kronik, pecandu alkohol, riwayat keluarga dengan bengkak jantung, serta usia lanjut.

Semakin banyak faktor risiko di atas yang dimiliki seseorang, semakin besar risiko untuk menderita gagal jantung.

"Karena sifatnya yang menahun dan progresif seiring waktu, penyakit gagal jantung membutuhkan identifikasi segera dan penanganan tepat sejak awal untuk mencapai hasil optimal," katanya.

Baca juga: Kebiasaan Minum Kopi Buruk untuk Kesehatan Jantung? Itu Mitos, Simak Penjelasan Medisnya

Pengobatan gagal jantung sangatlah kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Oleh karenanya, komunikasi yang baik antara pihak medis dengan pasien dan keluarga pasien sangat penting untuk dibangun sejak awal.

“Pasien dan keluarga pasien harus mendapatkan edukasi dan informasi yang cukup terkait penyakit serius ini, serta memahami rencana terapi jangka panjang.

Selain itu, pelayanan multidisiplin subspesialisasi diperlukan pada kasus gagal jantung lanjut karena kompleksitas kasus menuntut pelayanan terapi secara komprehensif, intensif, agresif, dan inovatif,” ujar dr. Paskah.

Baca juga: Epidemiolog: Paru dan Jantung Jadi Organ Vital yang Berpotensi Rusak Pasca Pulih dari Covid-19

Berangkat dari kebutuhan akan pelayanan khusus bagi pasien gagal jantung, Siloam Hospitals Kebon Jeruk secara resmi membuka Klinik Gagal Jantung pada 8 Mei 2021.

Klinik yang dijalankan oleh tim khusus yang berdedikasi di bidang gagal jantung ini merupakan perluasan dari pelayanan prima poli jantung dan pembuluh darah Siloam Heart Institute (SHI).

Tim Klinik Gagal Jantung siap memberikan memberikan informasi penting, edukasi, konsultasi, dan telemonitoring secara efektif dan profesional kepada pasien dan keluarga pasein.

Dengan adanya layanan khusus ini, Siloam Hospitals Kebon Jeruk akan memberikan pendampingan lebih optimal dan terpadu untuk kebutuhan terapi pasien gagal jantung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas