Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penggunaan Gadget dan Medsos Terlalu Lama Bisa Bikin Cemas dan Depresi

Penggunaan media sosial dan gadget yang berlebihan diyakini dapat mengganggu kesehatan mental dan menimbulkan kecemasan hingga depresi.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penggunaan Gadget dan Medsos Terlalu Lama Bisa Bikin Cemas dan Depresi
freepik.com
Ilustrasi gawai -Penggunaan Gadget dan Medsos Terlalu Lama Bisa Bikin Cemas dan Depresi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan media sosial dan gadget yang berlebihan diyakini dapat mengganggu kesehatan mental dan menimbulkan kecemasan hingga depresi.

Sebuah studi yang dilakukan pada orang dewasa muda berusia 19 hingga 32 tahun pada 2017 lalu menemukan

Sebuah studi yang dilakukan pada orang dewasa muda berusia 19 hingga 32 tahun pada 2017 lalu pernah membahas tentang hubungan antara jejaring sosial dengan masalah kesehatan mental.

Penelitian mereka pun kemudian menemukan hasil yang beragam.

Orang-orang yang memiliki interaksi dan dukungan sosial yang lebih positif pada paltform ini memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah.

Baca juga: Cara Membuat Twibbon Perayaan Hari Kebangkitan Nasional 2021 untuk Dibagikan ke Medsos

Baca juga: Cegah Kecanduan Gadget, Simak Tips Memilih Mainan Edukasi Bagi si Kecil

Sedangkan orang yang merasa bahwa mereka memiliki interaksi sosial yang lebih negatif secara online, mengalami tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, meskipun tampak ada hubungan antara media sosial dengan kesehatan mental, namun faktor yang paling menentukan dan berpengaruh secara signifikan adalah jenis interaksi yang dirasakan oleh orang-orang saat menggunakan platform ini.

Selain mengantuk berlebihan dan sering menguap, kurang tidur akibat begadang akan berpengaruh kepada kondisi emosi, kemampuan kognitif, dan fungsi otak. Efek begadang bagi kesehatan juga meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit jantung. Selain itu dampak buruk yang lainnya adalah kulit wajah akan tampak lebih tua, berat badan naik, depresi, pelupa, menurunkan libido dan meningkatkan resiko kematian. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Selain mengantuk berlebihan dan sering menguap, kurang tidur akibat begadang akan berpengaruh kepada kondisi emosi, kemampuan kognitif, dan fungsi otak. Efek begadang bagi kesehatan juga meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit jantung. Selain itu dampak buruk yang lainnya adalah kulit wajah akan tampak lebih tua, berat badan naik, depresi, pelupa, menurunkan libido dan meningkatkan resiko kematian. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Dikutip dari laman Medical News Today, Kamis (20/5/2021), selain dapat menimbulkan kecemasan dan depresi, pemanfaatan produk teknologi seperti media sosial dan gadget juga dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik penggunanya.

Risiko kesehatan fisik yang dapat ditimbulkan ini satu diantaranya adalah ketegangan mata.

Produk teknologi seperti tablet genggam, smartphone dan komputer maupun laptop dapat menarik perhatian seseorang untuk waktu yang lama.

Hal ini tentu saja dapat menyebabkan kelelahan pada mata.

Gejala kelelahan mata karena efek digital ini dapat berupa penglihatan yang kabur dan mata kering.

Mata lelah juga bisa saja menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada bagian tubuh lain, seperti kepala, leher atau bahu.

Beberapa faktor teknologi pun dapat menyebabkan mata anda mengalami kelelahan saat menggunakan gadget terlalu lama.

Mulai dari waktu saat penggunaan layar gadget, silau pada layar, tingkat kecerahan pada layar, melihat terlalu dekat maupun terlalu jauh, posisi duduk yang buruk, hingga masalah penglihatan yang sebelumnya telah dimiliki oleh pengguna.
Maka, beristirahat secara teratur dari penggunaan layar gadget ini diyakini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kelelahan pada mata.

Nah bagi anda yang mengalami gejala ini secara teratur, disarankan menemui dokter spesialis mata untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas