Operasi Bibir Sumbing Cegah Gangguan Psikologis Pada Anak, Pada Usia Berapa Dilakukan?
Dokter Yantoko mengungkapkan jika oprerasi bibir sumbing harus dilakukan untuk mencegah terganggungnya psikologis anak.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran orangtua sangat penting untuk memberikan edukasi kepada anak yang menderita bibir sumbing agar segera melakukan operasi.
Dokter Yantoko, mitra badan amal Smile Train Indonesia mengungkapkan jika oprerasi bibir sumbing harus dilakukan untuk mencegah terganggungnya psikologi dari sang anak.
"Pertama psikis, anak akan menjadi stigma dan bisa di bully sama teman-temannya, keluarga, hal itu bisa menjadi semakin malu dan gak mau berbaur. Dan hingga dewasa dia malu karena gada support dari lingkungannya," kata Yantoko, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Setiap Tahun, Ada 9 Ribu Bayi Lahir dalam Kondidi Bibir Sumbing
Baca juga: Smile Train Indonesia dan Snack Video Kumpulkan Donasi Rp 1,5 M, Bantu 300 Pasien Bibir Sumbing
Operasi sedini mungkin dapat mudah memperbaiki bentuk mulut seperti anak normal lainnya.
Tindakan operasi juga memiliki peraturan tertentu agar pembedahan dapat dilakukan dengan lancar.
Menurutnya usia yang baik untuk melakukan operasi bibir sumbing pada anak berusia 3 bulan dengan berat badan 5 kg.
Berbeda dengan operasi langit-langit bisa dilakukan pada usia di atas 1 tahun.
Pada usia 3 bulan menurutnya secara fisik dapat memperbaiki bibirnya seperti anak normal lainnya.
"Operasi (bibir sumbing) mulai dari usia 3 bulan dan berat badan 5 kg," ungkap Yantoko.
"Untuk langit-langitnya di atas 1 tahun, jadi problem nya adalah bibir dan langit-langit yang terkena, kita perbaiki baru kita ajarkan untuk berbicara," sambungnya.
Ia juga menambahkan jika gizi yang tidak baik pun dapat memperburuk kondisi kesehatan sang anak serta tidak dapat melakukan tindakan operasi dengan segera.
"Kalau asupan gizi tidak baik mencapai 5kg itu susah, pada anak-anak dengan kelainan sumbing berikanlah asupan gizi," katanya.
Pemberian gizi untuk anak yang memiliki kecacatan bibir sumbing juga ekstra kehati-hatian dan sabar, karena menurutnya berbeda dengan anak normal lainnya.
"Anak normal cuma caranya berbeda. Pasti dengan kehati2an, kesabarn tinggi, perhatian sama dgn anak2 yg lahir normal," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.