Edukasi Kesehatan Reproduksi, Remaja Perempuan Wajib Pahami Ini untuk Jalani Hidup Sehat
Satu dari dua remaja perempuan yang tidak mengganti pembalut mereka setiap 4-8 jam.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sensus Penduduk 2020 menunjukkan 11,5 juta kaum perempuan Indonesia berada di kelompok usia 10-14 tahun dan menjadi masa dimana mayoritas remaja perempuan mengalami menstruasi pertama (menarke).
Namun, hanya 63 persen remaja perempuan yang sungguh memahami apa yang terjadi ketika mereka menstruasi dan hanya 55 persen yang merasa siap.
Kesadaran mereka terkait perilaku hidup bersih dan sehat saat menstruasi juga masih relatif rendah.
Satu dari dua remaja perempuan yang tidak mengganti pembalut mereka setiap 4-8 jam serta tidak mencuci tangan mereka dengan sabun sebelum dan sesudah menggantinya.
Menstruasi tampaknya juga belum menjadi isu yang lumrah dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 mengindikasikan 1 dari 5 remaja perempuan tidak pernah berdiskusi seputar menstruasi dengan orang dewasa sebelum mengalami menarke.
Sebanyak 41% remaja perempuan memilih untuk merahasiakan bila sedang menstruasi guna menghindari rasa malu dan takut terhadap orang lain di sekolah, terutama remaja laki-laki.
Baca juga: Cara Merawat Miss V Selama Menstruasi, Rajin Ganti Pembalut, Jangan Pakai Pakaian Dalam yang Ketat
Hal ini menjadi salah satu alasan yang menyebabkan 1 dari 6 remaja perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih pada saat mereka sedang menstruasi.
Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Damarizqa Dara Sjahruddin, M.Ked.Klin., SpOG., menjelaskan, remaja perempuan harus dibekali pengetahuan tentang menstruasi yang normal dan cara menghadapi menstruasi yang bersih dan sehat, seperti memakai pembalut berdaya serap baik, mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali, serta mencuci tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
"Dampingi anak kita memasuki masa pubertasnya agar mereka mendapatkan informasi yang benar. Peran orangtua dan guru sangat diperlukan," saran dr Damarizqa.
Natalia Soebagjo, Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia.Natalia Soebagjo, Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia mengatakan, pengetahuan yang kurang memadai mengenai menstruasi telah membatasi partisipasi dan prestasi remaja perempuan di sekolah.
Karena itu, edukasi manajemen kebersihan menstruasi ini perlu digalakkan guna memberikan kepercayaan diri bagi mereka untuk mendobrak batasan yang ada serta memiliki peluang tanpa batas dalam mencapai potensi diri yang terbaik.
Merespon kondisi tersebut sekaligus merayakan Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia (World’s Menstrual Hygiene Day) yang diperingati setiap tanggal 28 Mei, PT Johnson & Johnson Indonesia (Johnson & Johnson Indonesia) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) memberikan edukasi manajemen kebersihan menstruasi kepada 200 remaja perempuan, 10 orang tua, dan 20 guru dari Jakarta dan Bandung melalui bincang inspiratif bertajuk “WiSTEM2D Talk: Let’s Start the Conversation About Menstruation!” yang digelar virtual, Selasa (25/5/2021).
Inisiatif ini diharapkan dapat membantu remaja perempuan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan reproduksi sejak dini sehingga mampu mempraktikan pola hidup sehat dan bersih saat mengalami menstruasi.