Dampaknya Fatal Bisa Sampai Amputasi, Ini Cara Sederhana Mencegah Luka pada Penderita Diabetes
Luka sekecil apa pun jika tidak ditangani secara baik dampak berdampak serius. Terlambat pada penanganan, dapat dioperasi hingga amputasi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luka bagi penderita diabetes bisa menjadi mimpi buruk.
Luka sekecil apa pun jika tidak ditangani secara baik dampak berdampak serius. Terlambat pada penanganan, dapat dioperasi hingga amputasi.
Oleh karena itu, pencegahan paling baik untuk menghindari luka.
Terutama pada kaki karena menjadi tempat paling sering terkena luka dan sering mengalami infeksi.
Baca juga: Penderita Diabetes Jangan Abaikan Luka, Meski Kecil Harus Dirawat, Ini Cara Merawatnya Secara Benar
Baca juga: Pasien Diabetes, Kanker dan Ginjal Rawan Terinfeksi Jamur Hitam
Di sisi lain, penderita diabetes rentan mengalami kematian jaringan, ditandai area yang menghitam. Jika sudah ada tanda hitam pada bekas luka, terpaksa diamputasi.
Sebenarnya kejadian itu bisa dicegah. Caranya adalah melindunginya bagian kaki yang menjadi penopang pada tubuh kita.
Pertama, gunakan alas kaki yang nyaman. Hindari pemakian alas runcing dan berhak ringgi.
"Jadi sepatu ujung runcinya, harus dihindari penderita diabetes. Pakai sepatu yang nyaman agar jemari leluasa dan punya tempat untuk bernafas. Terus gunakan kaus kaki dengan bahan enak,"ungkapnya dikutip pada kanal YouTube Radio Sonora FM, Minggu (30/5/2021).
Alas dan kaus kaki harus menyerap keringat, empuk. Dr Santi juga menyarankan agar di dalam rumah memakai alas kaki.
Karena pada penderita diabetes, kaki sering mengalami kerusakan syaraf dan mulai terjadi kerusakan pada pembuluh darah.
Akibatnya syaraf menjadi tumpul dan tidak terasa menginjak kerikil, beling atau sesuatu yang berbahaya. Diinjak terus.
"Tahu-tahu udah luka. Makanya sebelum pakai sepatu dicek dulu, dibersihkan dulu sepatunya. Seringkali penderita diebetes, sensasi perasa tumpul," katanya lagi.
Di sisi lain, setiap hari dibutuhkan waktu cukup lama unruk membersihkan kaki secara cermat. Sabun yang digunakan pun tidak sembarangan. Harus lembut dan melembabkan.
Setelahnya keringkan menggunakan handuk. Namun jangan terlalu digosok terlalu kuat. karena dikhawatirkan dapat menimbulkan luka pada kaki. Cukup ditepuk-tepuk secara lembut. Kemudian oleskan pelembab supaya kulitnya tidak kering.
Kaki yang kering mudah alami pecah dan retak. Hal ini bisa berpotensi menjadi luka dan berdampak parah. Tidak hanya itu, dr Santi juga mengingatan untuk berhati-hati memotong kuku.
Jangan terlalu pendek dan lakukan setelah mandi. Hal ini disebabkan kuku lebih lembut, dan lunak. Memotong juga lebih mudah. Dan yang terpenting, selalu cek keadaan kaki secara rutin. Sehingga dapat dideteksi luka sedari dini.