Sunat Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Terbaru, Langsung Berenang pun Bisa
Ketika mendengar kata sunat, anak kerap merasa takut dan enggan. Sunat memang selalu menjadi momok yang menakutkan untuk sebagian besar anak.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergantian ajaran baru tinggal sebentar lagi. Hal ini menjadi pertanda jika libur panjang akan segera tiba bagi pelajar. Sebagian orangtua kerap memanfaatkan momentum liburan sang anak untuk melakukan khitan atau sunat.
Ketika mendengar kata sunat, anak kerap merasa takut dan enggan. Sunat memang selalu menjadi momok yang menakutkan untuk sebagian besar anak. Namun seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang.
Alat-alat untuk sunat pun semakin canggih. Sehingga, dapat meminimalisir rasa sakit. Bahkan beberapa metode sunat hanya membutuhkan proses penyembuhan hingga tiga hari saja.
Seperti metode sunat yang dilakukan di Rumah Sunat dr Mahdian ini. Tenaga profesional di sini menggunakan metode Mahdian Klem yang lebih sedikit risiko dan hanya membutuhkan waktu singkat.
Baca juga: Tidak Perlu Takut Khitankan Anak di Masa Pandemi, Berikut Penjelasannya
Pada metode operasi ini, waktu yang dibutuhkan hanya sepuluh menit dan pasien bisa kembali beraktivitas dalam waktu satu hari. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang dokter yang menangani sunat pada anak di sana yaitu dr Abdul Aziz.
Baca juga: Unik, Wajah Zaenal Sumigrah Disunat di Puncak Gunung
"Kita punya produksi khusus rumah sunatan sendiri. Dengan metode klem lebih simple, lebih cepat karena kita tidak dijahit. Langsung diklem, jadi habis sunat anak bisa langsung beraktivitas. Berenang pun bisa," katanya saat diwawancarai Tribunnews, Sabtu (5/6/2021).
Baca juga: Alasan Kesehatan, Tiga Publik Figur Ini Sunat di Usia Dewasa
Selain itu, dr Aziz juga menyebut jika injeksi yang dilakukan untuk memberikan anestesi pada anak tidak menggunakan jarum. Jadi menggunakan alat yang serupa tekanan udara. Dengan alat tersebut, rasa sakit bisa dikurangi hingga 70%.
Dengan metode ini, reaksi anestesi atau rasa kebas menurut dr Aziz lebih cepat. Proses yang cepat dan tepat membuat anak-anak menjadi tidak merasa takut.
"Biasanya anak-anak kan takut dengan yang namanya disuntik, dijahit, nah kita sudah menghilang hal itu," katanya lagi. Di sisi lain, ada yang unik dari rumah sakit ini.b
Untuk memberikan kenyamanan kepada sang anak, tempat ini dilengkapi dengan permainan anak. Misalnya PlayStation, tab hingga VR (virtual reality). Dengan biaya Rp 1.900.000 - 2.600.000 anak sudah mendapatkan perawatan pasca khitan, termasuk obat-obatan dan peralatan yang dibutuhkan.