Cara Menangani Orang dengan Cardiac Arrest, Ini Pengertian dan Penyebabnya
Simak inilah pembahasan mengenai Cardiac Arrest, lengkap beserta cara menangani orang dengan kondisi Cardiac Arrest.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pembahasan mengenai Cardiac Arrest, lengkap beserta cara menangani orang dengan kondisi Cardiac Arrest.
Cardiac Arrest disebut juga dengan henti jantung.
Melansir mayoclinic.org, henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara tiba-tiba.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem kelistrikan jantung yang mengganggu tindakan pemompaan jantung dan menghentikan aliran darah ke tubuh.
Sementara itu, dikutip dari healthline, kata "Arrest" berarti menghentikan.
Pada kasus henti jantung, jantung berhenti berdetak dan ini juga dikenal sebagai kematian jantung mendadak.
Baca juga: Gejala Penyakit Jantung Bisa Juga Tampak di Kulit, Ini Ciri-cirinya
Baca juga: Merokok Pengaruhi Kesehatan Jantung Anda dan Sederet Penyakit Ini Akan Menyertai
Apakah Serangan Jantung sama dengan Henti Jantung?
Jawabannya, Tidak.
Dikutip heart.org, serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan yang menghentikan aliran darah ke jantung.
Serangan jantung mengacu pada kematian jaringan otot jantung karena hilangnya suplai darah.
Ini adalah masalah "sirkulasi".
Serangan jantung cukup serius dan terkadang berakibat fatal.
Sebaliknya, henti jantung disebabkan ketika sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi.
Jantung berhenti berdetak dengan benar.
Dengan kata lain, fungsi pemompaan jantung “berhenti” atau dihentikan.
Pada serangan jantung, kematian dapat terjadi dengan cepat jika tidak segera mengambil langkah yang tepat.
Sementara pada henti jantung, harus segera ditangani dengan CPR dan defibrillator mengejutkan jantung sehingga dapat mengembalikan irama jantung normal dalam beberapa menit.
Henti jantung dapat disebabkan oleh irama jantung yang tidak teratur yang disebut aritmia.
Aritmia umum yang terkait dengan henti jantung adalah fibrilasi ventrikel.
Pada fibrilasi ventrikel, bilik jantung bagian bawah tiba-tiba mulai berdenyut kacau dan tidak memompa darah.
Penyebab Cardiac Arrest atau Henti Jantung
Sejumlah faktor dapat menyebabkan henti jantung mendadak.
Dua faktor yang paling umum adalah Fibrilasi Ventrikel dan Atrium.
1. Fibrilasi Ventrikel
Jantung manusia memiliki empat ruang, dan dua ruang bawah adalah ventrikel.
Pada fibrilasi ventrikel, bilik-bilik ini bergetar di luar kendali.
Hal ini menyebabkan ritme jantung berubah secara dramatis.
Ventrikel mulai memompa secara tidak efisien, yang sangat mengurangi jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh.
Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah berhenti dan hal ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Penyebab paling sering dari henti jantung adalah fibrilasi ventrikel.
2. Fibrilasi Atrium
Jantung juga dapat berhenti berdetak secara efisien setelah aritmia di bilik atas.
Bilik atas ini dikenal sebagai atrium.
Fibrilasi atrium dimulai ketika simpul sinoatrial (SA) tidak mengirimkan impuls listrik yang benar.
Nodus SA Anda terletak di atrium kanan, yang mengatur seberapa cepat jantung memompa darah.
Ketika impuls listrik masuk ke fibrilasi atrium, ventrikel tidak dapat memompa darah ke tubuh secara efisien.
Baca Juga: Apa Itu Cardiac Arrest? Ini Pengertian, Penyebab dan Faktor Risiko
Baca juga: Diabetes Tidak Terkontrol Tidak Hanya Berpotensi Rusak Jantung Tapi Juga Menimbulkan Stroke
Gejala Cardiac Arrest atau Henti Jantung
Gejala awal henti jantung, antara lain:
- Pusing
- Sesak napas
- Lelah atau lemah
- Muntah
- Mengalami jantung berdebar-debar
Segera lakukan perawatan darurat jika Anda atau seseorang mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Nyeri dada
- Tidak ada denyut nadi
- Tidak bernafas atau kesulitan bernafas
- Penurunan kesadaran
- Collapse
Henti jantung mungkin tidak memiliki gejala sebelum terjadi.
Namun, jika Anda sering merasakan gejala seperti diatas, segera dapatkan perawatan medis.
Cara Menangani Orang dengan Cardiac Arrest atau Henti Jantung
Dikutip dari healthline, Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan salah satu bentuk perawatan darurat untuk henti jantung.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan Defibrilasi (perawatan yang membuat jantung Anda berdetak lagi setelah berhenti).
Jika Anda selamat dari henti jantung, dokter mungkin akan memulai satu atau lebih perawatan untuk mengurangi risiko lainnya, di antaranya:
- Obat - obatan, dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol.
- Pembedahan, dapat memperbaiki pembuluh darah atau katup jantung yang rusak. Itu juga dapat memotong atau menghilangkan penyumbatan di arteri.
- Olahraga, dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular.
- Perubahan pola makan, dapat membantu Anda menurunkan kolesterol.
(Tribunnews.com/Latifah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.