Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Aplikasi ISTRY Sediakan Layanan Informasi Kemoterapi untuk Pasien Kanker

ISTRY adalah aplikasi mobile berbayar, berbasis android interaktif bagi tenaga medis untuk memperoleh informasi tentang terapi kanker terbaru.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Aplikasi ISTRY Sediakan Layanan Informasi Kemoterapi untuk Pasien Kanker
Bet_Noire
Ilustrasi kanker 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi ISTRY yang diluncurkan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia dapat membantu penanganan kanker di Indonesia.

ISTRY merupakan singkatan dari Indonesian Sistemic Therapy.

"Ini adalah aplikasi gawai pintar pertama di Indonesia yang dapat menyediakan informasi bagi dokter untuk mengambil keputusan klinis dalam bidang terapi sistemik kanker," ujar Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia dr Walta Gautama dalam peluncuran daring ISTRY, Jumat (25/6/2021).

ISTRY adalah aplikasi mobile berbayar, berbasis android interaktif bagi tenaga medis untuk memperoleh informasi tentang terapi kanker terbaru yang beredar di Indonesia.

Terutama untuk kanker payudara, kanker tiroid, kanker kepala leher, kanker jaringan lunak, kanker kulit, dan limfoma.

Project Manager ISTRY dr Febriyanto Kurniawan menyampaikan bahwa sasaran pengguna ISTRY adalah dokter ahli bedah onkologi, dokter ahli hematologi onkologi, dan dokter bedah umum yang menangani pasien kanker.

Baca juga: 7 Manfaat Air Jeruk Nipis bagi Kesehatan, Dapat Mencegah Kanker dan Menurunkan Berat Badan

Berita Rekomendasi

"Dengan aplikasi ISTRY, dokter dapat langsung menghitung dosis obat kemoterapi, obat hormonal, dan obat penunjang terapi kanker lainnya. Ini akan sangat memudahkan dokter serta meningkatkan ketepatan terapi, yang akhirnya akan menguntungkan pasien," ujar dr Febriyanto.

Aplikasi ini juga memiliki fitur informasi cara pemberian atau administrasi obat serta data efek samping obat kemoterapi dan terapi target.

"Data efek samping ini penting karena seringkali pasien bertanya tentang efek samping bahkan sebelum kemoterapi dimulai," jelasnya.

Aplikasi ini akan dievaluasi dan diperbaharui setiap 2 tahun untuk menjamin akurasi dan kekinian informasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas