Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Obat Cacing Ivermectin untuk Penanganan Covid-19, Ini Penjelasan Ahli

Masyarakat juga perlu tahu bahwa ada efek samping yang muncul pada pasien yang mengonsumsi obat ini. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Obat Cacing Ivermectin untuk Penanganan Covid-19, Ini Penjelasan Ahli
google images
Sempat Dianggap Sebagai Obat Ajaib, WHO Larang Ivermectin Digunakan Pada Pasien Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait penggunaan Ivermectin sempat ramai diperbincangkan.

Sebab, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut banyak negara memakai Ivermectin dalam upaya penanganan pandemi covid-19. 

"Saya kira sudah banyak negara menggunakan Ivermectin ini. India juga pada saat masa periode (penularan kasus) intensitas tinggi mereka gunakan Ivermectin. Hingga mereda, mereka mulai tidak menggunakan lagi," kata Kepala BPOM Penny Lukito melalui konferensi pers yang disiarkan di Youtube Badan POM RI, Senin (28/6/2021).

Menangapi hal itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr Ary Fahrial SpPD mengatakan jika BPOM memang sudah mengeluarkan izin edar untuk Ivermectin. Tapi untuk indikasi obat cacing

Selain itu, Ary pun mengatakan jika kayaknya obat cacing, dosis yang dipakai adalah dosis tunggal, dimana hal tersebut bukan dikonsumsi setiap hari atau beberapa hari. 

Baca juga: Layakkah Ivermectin untuk Terapi Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Paru

"Umumnya adalah dengan dosis tunggal. Dan kalau kita lihat kerja obatnya sendiri pada cacing adalah membunuh secara langsung. Artinya dia bekerja secara lokal. Karena kita tahu cacing ini berada di saluran pencernaan," ungkapnya lewat video, dikutip oleh Tribunnews, Senin (26/6/2021).

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. (freepik.com)
Berita Rekomendasi

Obat ini, kata Ary menjadi populer untuk Covid-19 karena memang ada penelitian terkait Ivermectin.

Namun, lanjut Ary, penelitian tersebut baru ditahap in vitro atau baru pada tingkat sel.

"Masih pra klinik, belum sampai uji klinik. Di situ memang disebutkan bahwa invermectin dapat menghambat kerja dari virus Covid-19 ini. Tapi sekali lagi, kalau masih in vitro dimana kita belum tahu berapa dosis yang tepat digunakan pada hewan atau pada manusia," katanya lagi.

Oleh karena itu, menurutnya, sampai saat ini obat tersebut masih disebut sebagai obat cacing.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu tahu bahwa ada efek samping yang muncul pada pasien yang mengonsumsi obat ini. 

Di antaranya pasien akan merasa mual, muntah, nyeri ulu hati, diare dan sakit kepala. Jika dikonsumsi dengan jumlah besar dalam jangka pendek akan berisiko kerusakan pada lever. 

"Jadi saya menghimbau pada masyarakat untuk tidak terlalu terburu-buru dalam membeli obat ini. Apabila tujuannya untuk pencegahan atau mengobati Covid-19," ucapnya. 

Namun, kalau masyarakat mengonsumsi obat cacing, maka kata Ary tidak akan menjadi masalah. 

Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya apakah ada alergi terhadap obat. Serta antisipasi terhadap efek samping yang timbul dari obat tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas