Menkes Sebut Indonesia Sudah Masuk Gelombang Kedua Covid
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia tengah memasuki gelombang kedua pandemi virus corona
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia tengah memasuki gelombang kedua pandemi virus corona (Covid-19), karena terjadinya lonjakan kasus secara signifikan.
Lonjakan kasus positif ini terjadi pada sejumlah daerah yang diketahui memiliki jumlah warga yang cukup padat dan terfokus di Pulau Jawa dan Bali.
Baca juga: Kemenkes Rusia Imbau Warganya Tunda Hubungan Intim Usai Vaksinasi, Diduga Picu Kelelahan
"Kita memang sekarang sedang masa-masa sulitnya, karena ada second wave (gelombang kedua) yang terjadi di Indonesia dan sudah diconfirm bahwa daerah-daerah yang lonjakannya tinggi, terutama di daerah DKI Jakarta, Bandung raya, Semarang, yang dimulai dari karesidenan kudus," ujar Budi Gunadi, dalam forum webinar bertajuk 'Eskalasi Covid-19 Di Indonesia', Minggu (11/7/2021).
Terlebih muncul kasus infeksi baru di Bangkalan, Jawa Timur dengan varian B.1.617.2 (Delta).
Baca juga: Obat Terapi Covid-19 Dikeluhkan Langka, Kemenkes Ungkap Alasannya
"Kemudian juga di Surabaya yang dimulai di Bangkalan yang dikonfirmasi variannya dari varian Delta," kata Budi Gunadi.
Ia kemudian menegaskan bahwa apapun jenis pandemi yang melanda dunia khususnya Indonesia, tujuan awal dalam penanganannya adalah mengurangi laju penularan (flatening the curve).
Karena berdasar pada pengalaman manusia, sebelum adanya Covid-19, berbagai pandemi telah terjadi di dunia dan berhasil diatasi.
"Nah saya sendiri melihat bahwa apapun variannya, sebenarnya tujuan dari pandemi ini tetap, setiap manusia sudah beberapa kali mengalami pandemi, dan selalu bisa mengatasinya. Intinya selalu ketika ada pandemi, tujuan awal kita adalah mengurangi laju penularan atau flatening the curve," jelas Budi Gunadi.
Namun untuk mengatasi pandemi hingga selesai, tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan bisa mencapai ratusan tahun.
"Mengapa? Karena banyak pandemi yang mungkin baru selesai 5 tahun, 10 tahun bahkan ada yang ratusan tahun. Jadi kita tidak usahlah terlalu berambisi, untuk bisa menyelesaikan pandemi ini eradicate (membasmi) dalam waktu 1 tahun, itu jarang sekali, hampir nggak ada," pungkas Budi Gunadi.