Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pahami Gejala Gangguan Mental Pada Anak Akibat Pandemi Covid-19, Begini Cara Mengatasinya

Dokter Reisa Broto Asmoro memaparkan gejala-gejala gangguan kesehatan mental pada anak.

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pahami Gejala Gangguan Mental Pada Anak Akibat Pandemi Covid-19, Begini Cara Mengatasinya
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Pahami Gejala Gangguan Mental Pada Anak Akibat Pandemi Covid-19, Begini Cara Mengatasinya (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Biarkan anak untuk bermain, karena bermain sesungguhnya tempat mereka belajar dan terhibur serta dapat mengembakan potensi diri, Reisa menyarankan untuk para orangtua tetep memberikan waktu bermain pada anak.

Sejumlah anak bermain mallanca (adu betis) di Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (10/6/2021). Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Bugis, Makassar, dan Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat tradisi adu betis ini disebut mallanca. Tradisi ini juga sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur mereka yang telah menjaga kerajaan Gowa. Oleh karena itu adu betis pada dasarnya sebuah bentuk kearifan lokal untuk menjaga tradisi leluhur yang memiliki nilai solidaritas, patriotisme, dan kebersamaan dengan masyarakat adat setempat. Tribun Timur/Sanovra Jr
Sejumlah anak bermain mallanca (adu betis) di Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (10/6/2021). Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Bugis, Makassar, dan Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat tradisi adu betis ini disebut mallanca. Tradisi ini juga sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur mereka yang telah menjaga kerajaan Gowa. Oleh karena itu adu betis pada dasarnya sebuah bentuk kearifan lokal untuk menjaga tradisi leluhur yang memiliki nilai solidaritas, patriotisme, dan kebersamaan dengan masyarakat adat setempat. Tribun Timur/Sanovra Jr (Tribun Timur/Sanovra Jr)

Sebab, bersosialisasi sejak dini sangat penting bagi anak meskipun melalui gawai karena dapat mengambangkan potensi diri.

"Karena main itu bisa mengambangkan diri anak dri kreativitas, problem self, gimana caranya mengendalikan diri dan bisa membantu menstimulasi mental," katanya.

"Saran saya gapapa anak bersosialisasi dengan kawannya melalui gawainya. Karena tetap anak-anak harus bersosialisasi," imbuhnya.

Bangun kepercayaan diri anak di masa pandemi seperti ini menjadi upaya penting untuk para orangtua maupun anak guna mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental.

Kepada sang anak, para orangtua sebaiknya selalu memberikan pujian saat melakukan hal apapun yang membuatnya bahagia dan nyaman.

"Harus optimis membangun ini (kepercayaan diri) bersama-sama dan tetap biarkan anak memiliki kepercayaan diri disituasi yg tidak ideal.

Berita Rekomendasi

Berikan pujian dari apa yang dilakukan," ungkap mantan jubir Gugus Tugas Covid-19.

Begitu pun saat anak melakukan kesalahan, orangtua sebaiknya menasihati dengan memberikan penjelasan soal apa yang salah dari kelakuannya bukan menyalahi diri sang anak.

"Kalau anak melakukan kesalahan dimasa pandemi berikan penjelasan soal apa yang ia lakukan salah bukan mengkritik ke anaknya," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas