Arzeti Bilbina Ingatkan Bahaya Racun BPA, Kaum Ibu Diminta Cerdas Pilih Botol Susu Bayi
ARTIS dan politisi Arzeti Bilbina mengajak kaum ibu untuk peduli pada bahaya racun Bisphenol A atau BPA.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ARTIS dan politisi Arzeti Bilbina mengajak kaum ibu untuk peduli pada bahaya racun Bisphenol A atau BPA.
Ibu-ibu diharapkan cerdas memilih tempat makanan atau minuman berbahan plastik yang aman digunakan untuk anak.
Hal ini diungkapkan Arzeti Bulbina saat menjadi bintang tamu podcast acara P@S ASIK (Baca Pas Asik-red) yang dipandu Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait di Studio Komnas Tv Anak, Jalan TB Simatupang No 33, Pasar Rebo Jakarta Timur, beberapa hari lalu.
Baca juga: Arzeti Bilbina Harap BPOM Beri Label Peringatan Konsumen pada Kemasan Plastik Mengandung BPA
Baca juga: Lewat Program Berkelanjutan, 10 SPBU Shell Sediakan Dropbox Sampah Botol Plastik untuk Didaur Ulang
Anggota DPR RI Komisi IX, dari Fraksi PKB ini Arzeti berjanji akan membawa fenomena Bisphenol A ke rapat kerja dewan, sesai perannya sebagai mitra kerja BPOM (Badan Pengawas Obat Makanan dan Minuman)
Arzeti juga akan menyampaikan dan mengingatkan kembali kepada Ka BPOM untuk melengkapi Perka Bpom yang sudah ada, dengan peraturan mencantumkan label peringatan konsumen pada kemasan plastik No.7 yang mengandung BPA.
“Kami telah sampaikan langsung kepada Ka BPOM, saat rapat kerja dengan BPOM. Kami mengapresiasi pihak BPOM yang secara responsif membahas masalah BPA ini. BPOM telah melakukan tiga kali FGD (Forum Group Discusion) khusus membahas BPA. Kami berharap BPOM Segera memberi label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA,” ungkap wanita kelahiran 4 September 1973 ini.
Menurut Arzeti, BPOM telah melakukan uji terhadap kemasan plastik. Dan hasilnya masih di bawah ambang batas.
Batas toleransi yang dilkeluarkan BPOM adalah 0,6 BPJ. Sedang berdasarkan hasil uji, berada di 0,03 BPJ.
“Memang itu jauh dari ambang batas. Tapi untuk bayi, balita dan janin harus FREE BPA. Harus 0 BPJ. Kita tidak berani mengambil risiko, atau biar aman diberi label seperti pada susu kental manis yang berbunyi tidak cocok untuk bayi. Seperti pada kemasan rokok ada peringatan bahaya, merokok dapat menimbulkan gangguan jantung, impotensi dan kehamilan,” tutur Arzeti.
Arzeti salah seorang publik figur yang cepat belajar dan tanggap akan kondisi lingkungan.
Arzeti mengaku bahwa pengetahuan seputar bahaya plastik BPA didapatkan saat menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional di Auditorium Komnas Perlindungan Anak pada 29 Juli 2021 lalu.
Menurutnya, sepulang menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional, Arzeti langsung memeriksa seluruh peralatan yang terbuat dari plastik.
Baik peralatan makan, minum, tempat bumbu dapur dan lain-lain. Semua wadah plastik yang tidak ada tulisan ‘Free BPA’ dibuang ke tempat sampah.
“Jadi sampai di rumah saya periksa seluruh peralatan makan dan minum saya periksa satu–persatu. Botol-botol plastik. Untunglah hampir semua mempunyai kode ‘Free BPA’ yang tidak ada kode tersebut saya buang,” jelas mantan model ini.