Negara-negara yang Gunakan Vaksin Sinovac dan Alasan Mengapa Lebih Cocok untuk Negara Berkembang
Inilah hal-hal yang perlu diketahui tentang vaksin Covid-19 dari Sinovac dan alasan mengapa vaksin ini lebih cocok untuk negara-negara berkembang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Namun, vaksinasi untuk kelompok umur itu tetap direkomendasikan.
Negara-negara yang Gunakan Vaksin Sinovac dan Sinopharm
Lebih dari 80 negara menggunakan vaksin Covid-19 dari China ini, termasuk banyak negara di Asia, di antaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Namun, beberapa negara yang memilih vaksin dari China yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, masih saja mencatat lonjakan jumlah infeksi.
Misalnya, Chili memberlakukan kembali jam malam dan mengembalikan pembatasan bepergian sebagai tanggapan terhadap varian Delta, yang lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.
Lebih dari 70% orang Chili telah divaksinasi lengkap, sebagian besar dengan vaksin Sinovac.
Seychelles dan Mongolia, sementara itu, baru-baru ini mencatat beberapa peningkatan tertinggi dalam kasus per kapita, meskipun populasi mereka kecil.
Kedua negara itu sangat bergantung pada Sinopharm dan program vaksinasi mereka cukup tinggi.
68% orang dewasa divaksinasi lengkap di Seychelles sementara 55% di Mongolia.
Thailand telah mengubah kebijakan vaksinnya untuk mencampur Sinovac dengan vaksin AstraZeneca dalam upaya untuk meningkatkan perlindungan setelah ratusan pekerja medis terjangkit Covid-19 meskipun telah divaksinasi penuh dengan Sinovac.
Sementara di Indonesia, asosiasi dokter dan perawat utama mengatakan setidaknya 30 petugas kesehatan meninggal meski menerima dua dosis vaksin Sinovac.
Jadi Apakah Vaksin Ini Kurang Efektif?
Vaksin bukan satu-satunya faktor untuk menjelaskan apa yang terjadi di negara-negara tersebut.
Salah satu alasannya mungkin karena kemanjuran vaksin mungkin berkurang atau tidak efektif terhadap varian baru.