Mengenal Badai Sitokin yang Dialami Deddy Corbuzier Usai Dinyatakan Negatif Covid-19
Deddy Corbuzier baru-baru ini mengungkapkan kondisi kesehatannya yang drop karena mengalami badai sitokin di pekan kedua seusai negatif covid-19.
Editor: Anita K Wardhani
Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.
Tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien dapat menurun hingga membuat pasien sulit bernapas.
Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat pasien Covid-19 akhirnya meninggal dunia atau tak bisa bertahan.
“Maka sering pada pasien Covid-19 membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan,” jelas Mahirsyah.
Pengobatan pasien Covid-19
Dia menerangkan, interleukin-6 merupakan salah satu jenis sitokin yang terlibat pada proses inflamasi dan kanker.
Untuk pengobatan, Mahirsyah menyebut, obat anti-interleukin-6, seperti Tocilizumab dan Sarilumab telah digunakan pada uji klinis pasian Covid-19.
Selain itu, vitamin C juga perlu diberikan kepada pasien Covid-19.
Vitamin C bersifat antioksidan sehingga diduga dapat mengurangi keparahan badai sitokin.
Jadi, badai sitokin ini tergantung pada daya tahan tubuh atau sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus yang masuk.
Apabila daya tahan tubuh kuat, virus yang masuk bisa dikalahkan dan pasien Covid-19 bisa sembuh.
Cerita Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin Usai Negatif Covid-19, Tiba-tiba Demam Tinggi
Kronologi Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin
Deddy Corbuzier menceritkan bagaimana kronologi dirinya bisa mengalami badai sitokin usai dinyatakan negatif Covid-19.
Sekira dua pekan sebelum mengalami badai sitokin, Deddy sempat positif Covid-19. Tiga hari isolasi mandiri dan ia dinyatakan negatif, namun dua pekan kemudian ia mengalami demam tinggi.