Pentingnya Asupan Protein Bagi Penyintas Covid-19
Virus corona sebenarnya dapat ditangkal atau disembuhkan dengan sendirinya, asal tubuh memiliki sistem imun yang kuat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makanan bergizi penting bagi siapapun termasuk penyintas Covid-19.
Dengan makanan bergizi diharapkan dapat meningkatkan imunitas.
Virus corona sebenarnya dapat ditangkal atau disembuhkan dengan sendirinya, asal tubuh memiliki sistem imun yang kuat.
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kekuatan imun adalah asupan nutrisi yang cukup, khususnya protein.
Baca juga: Bantu Tingkatkan Imun Pasien Isoman dengan Asupan Herbal
Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto MARS mengatakan protein merupakan salah satu zat gizi makro yang menjadi sumber pembentukan sel imun dan antibodi dalam tubuh.
Ia memastikan bahwa sistem imun dapat bekerja dengan baik,"
"Setidaknya, penyintas Covid-19 disarankan untuk memakan tiga porsi protein sehari," ujar dr Irwan dalam talkshow baru-baru ini.
Jika masyarakat tidak yakin apakah asupan protein harian yang dikonsumsi mencukupi, maka diperkenakan mengkonsumsi suplemen makanan kaya protein dan asam amino sebagai tambahan.
Pasca mendapatkan hasil tes PCR negatif, tubuh tidak dengan otomatis dapat kembali normal.
Seperti dilansir dari The Pharmacy Times, disebutkan 87,4 persen orang yang pulih dari infeksi Covid-19 masih melaporkan mengalami setidaknya satu gejala seperti kelelahan dan sesak napas.
Waktu yang diperlukan untuk proses penyembuhan Covid-19 berbeda-beda bagi setiap orang.
Untuk yang bergejala ringan, biasanya butuh waktu pemulihan sekitar dua minggu.
Sedangkan mereka yang punya gejala parah atau bahkan kritis membutuhkan waktu hingga tiga sampai enam minggu.
Selain makan-makanan bergizi, memonitor kondisi kesehatan juga perlu dilakukan untuk memeriksa perkembangan lanjutan kesehatan.
Berdasarkan beberapa penelitian, pasien yang telah sembuh dari Covid-19 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit lainnya, setidaknya dalam waktu singkat.
Selain gejala fisik, ternyata penyintas juga kerap mengalami gejala emosional.
Berdasarkan laporan ilmiah yang dipublikasikan oleh US Pharm pada tahun 2021, pasien yang pernah memiliki riwayat positif Covid-19 disebutkan memiliki tendensi untuk menderita kecemasan, disregulasi emosi, dan perburukan kondisi mental yang sebelumnya sudah ada.
Penyintas juga diharapkan dengan displin dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.