Jaga Pola Makan Sehat untuk Hidup Lebih Aman Bersama Covid-19
Pola makan yang baik akan membuat tubuh tidak mudah terserang penyakit, termasuk risiko terinfeksi virus Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selain terus memakai masker dan melengkapi vaksinasi, proteksi diri dari paparan virus juga dapat dilakukan dengan cara gaya hidup sehat. Di antaranya, memperhatikan pola makanan yang dikonsumsi.
Pola makan yang baik akan membuat tubuh tidak mudah terserang penyakit, termasuk risiko terinfeksi virus Covid-19.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Dr. Elvina Karyadi, MSc., PhD, SpGK menyatakan, asupan gizi yang sesuai kebutuhan dan tepat diperlukan agar semua sel dalam tubuh, termasuk seluruh sel dalam sistem kekebalan tubuh (imunitas) dapat berfungsi secara optimal.
Gizi yang optimal dapat mendukung fungsi sel imun untuk memberikan respons efektif terhadap patogen dan memberi respons cepat yang dibutuhkan saat terjadi infeksi/inflamasi.
Baca juga: Bukan Cuma Bumbu Dapur, Ketahui Manfaat Jahe untuk Kesehatan
Dalam webinar Online Dietary Quality, Protein Intake and Noncommunicable Disease pada Sabtu (11/9/2021), Elvina mengatakan kekurangan gizi akan merusak fungsi kekebalan tubuh sebagai akibat dari kekurangan asupan makanan.
Tingkat kerusakan yang dihasilkan akan tergantung pada tingkat keparahan defisiensi, adanya infeksi, interaksi zat gizi, dan usia individu.
Dengan demikian, kualitas diet yang baik dapat secara efektif membantu penyembuhan inflamasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh individu.
Baca juga: Hindari Melipat Bantal yang Sudah Kempis, Ini Risikonya bagi Kesehatan
Sementara itu, Dokter Spesialis Gizi dr. Annta Kern Nugrohowati, M.Si., Sp.GK. menjelaskan bahwa untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, manusia memerlukan mineral, vitamin, sumber energi, protein, juga lemak.
Menurutnya, pemerintah telah mencanangkan pola gizi seimbang secara umum, yakni karbohidrat 34 porsi, sayur buah 57 porsi, serta lauk 24 porsi per hari.
Sementara itu, asupan gula, garam, dan minyak harus diperhatikan agar tidak berlebihan, karena menyumbang zat yang dapat memperberat peradangan berlebih saat tubuh terkena infeksi.
Baca juga: Dinas Kesehatan DKI Tegaskan Tidak Ada Keluarga Pejabat dan Aparat yang Dapat Vaksin Booster
“Asupan sayur dan buah orang Indonesia saat ini masih jauh di bawah target. Sayur sebaiknya dikonsumsi sebanyak kurang lebih 3 gelas per hari. Buah 2/3 porsi per hari. Sebagai contoh 3 apel merah kecil atau 2 pisang ambon ukuran sedang per hari,” ujar Annta.
Tambahan suplemen vitamin, menurut Annta, diperlukan oleh orang dengan penyakit tertentu, serta mereka yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi terpapar virus Covid-19, seperti tenaga kesehatan.
Masyarakat umum lainnya yang sehat, cukup memastikan asupan gizi seimbang.
Baca juga: Dorong Faskes Tingkatkan Kualitas Layanan, BPJS Kesehatan Gandeng Bank BJB