Tak Hanya Lansia, Demensia Bisa Terjadi di Bawah Usia 65 Tahun
Demensia Alzheirmen, gangguan penurunan fisik otak nyatanya bisa terjadi di bawah usia 65 tahun.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demensia Alzheirmen nyatanya bisa terjadi di bawah usia 65 tahun.
Demensia Alzheimer sendiri diartikan sebagai gangguan penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun.
Tak hanya lansia, nyatanya menurut Michael Dirk Roelof Maitimoe, Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia sekaligus ahli psikolog, gangguan pikun kemungkinan bisa terjadi di bawah usia lansia yaitu 65 tahun.
"Demensia pada umumnya terjadi pada 65 tahun ke atas namun tidak menutup kemungkinan di bawah usia tersebut terkena, itu dinamakan young onset demensia," kata Michael saat acara virtual, Sabtu (11/9/2021).
Baca juga: Bolehkah Lansia Penderita Penyakit Demensia Divaksinasi Covid-19? Simak Penjelasan Ahlinya
Dalam prakteknya, Michael telah menemukan beberapa penderita demensia yang telah terpapar diusia 50 tahun dengan gejala-gejala yang ada.
"Sejauh ini yang kami temukan diusia 50an sudah ada yang terpapar demensia," tutur Michael.
"Tetapi untuk kita yang masih muda ada yang mengalami gejala gangguan konsentrasi, daya ingat ini perlu dicek dulu," sambungnya.
Baca juga: 5 Manfaat Jamur Hitam Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui: Melindungi Hati hingga Mencegah Demensia
Namun sebelum menentukan apakah seseorang menderita demensia harus dipastikan terlebih dahulu guna memastikan kebenarannya.
Karena menurutnya gejala pada demensia ini akan menyebabkan seseorang lupa untuk melakukan aktivitas yang biasa sering dilakukan.
"Apakah daya ingat ini mempengaruhi aktivitas kita sehari-hari? Apakah jadi lupa cara mencuci memasak atau muncul karena lagi lelah karena serangkaian stimulus yang kita hadapi oleh pekerjaan berat setiap harinya," tutupnya.