Kesehatan Kandungan Pengaruhi Kondisi Saat Lahir, Dr Manggala: Jaga Janin dalam Kondisi Optimal
Kebanyakan ibu hamil selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya sejak dalam kandungan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Kebanyakan ibu hamil selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya sejak dalam kandungan.
Maka, yang perlu dilakukan oleh ibu adalah menjaga kehamilan agar tetap sehat dan ternutrisi.
Perhatian ibu selama masa kehamilan sangat berkontribusi terhadap kondisi anak ketika dilahirkan nanti.
Menurut dr Manggala Pasca Wardhana, Sp.OG (K), 9 bulan dalam rahim akan memengaruhi kehidupan bayi setelah lahir.
"Jadi bayi yang kita lahirkan itu juga tergantung kondisi 9 bulan dalam kandungan. Misalnya kita hamil bayinya nggak tumbuh-tumbuh, nih, kecil terus. Nanti pada saat lahir akan sulit tumbuh dan mengalami masalah-masalah penyakit yang lainnya," kata dr Manggala dalam acara Webinar Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin Bersama Aplikasi Timang, belum lama ini.
Ibu hamil diharapkan untuk menjaga kandungannya tetap berada dalam kondisi yang optimal. Caranya dengan memantau kesehatan ibu dan janin di pelayanan kesehatan.
Baca juga: Tak Hanya Bayi dan Ibu Menyusui, Posyandu Juga Memberi Layanan untuk Remaja hingga Lansia
Baca juga: Atur Jarak Kehamilan Cegah Anak Lahir Stunting dan Autism
Meski dibantu dokter maupun bidan, ibu hamil juga wajib memantau perkembangan kandungan secara mandiri. Sebab, ibu hamil yang paling sensitif dengan kandungannya.
"Penuhi nutrisi selama kehamilan. Kadang-kadang ibu hamil suka ngidam, itu boleh saja asal dilengkapi dengan nutrisi dan vitamin. Konsumsi vitamin juga jangan berlebih harus sesuai rekomendasi dokter. Bukan makan untuk dua orang, pastikan sesuai grafik berat badan ibu hamil," imbuhnya.
Dr Manggala menambahkan, ibu hamil bisa memenuhi nutrisi dengan memperbanyak asupan sayur dan buah, wajib sarapan, hindari snack tinggi lemak dan gula.
Asupan karbohidrat bisa diperoleh melalui roti, nasi dan kentang. Sementara protein dari daging, telur, ikan, susu dan kacang. Sumber kalsium dari susu, keju dan yoghurt.
"Jadi harapannya adalah kita bisa sama-sama menjaga kehamilan. Dokter dan bidan cuma sedikit ketemu ibu, tapi selama 9 bulan justru janin dimonitoring dari ibunya," katanya.
Dalam acara webinar tersebut juga memperkenalkan aplikasi Timang, untuk membantu para ibu hamil menghitung gerak janin dengan lebih modern.
Baca juga: Selain Lari, Ini Jenis Olahraga untuk Perempuan yang Mempersiapkan Kehamilan
Aplikasi ini dikembangkan oleh IHCI Institute bersama dengan dr. Manggala Pasca Wardhana, Sp.OG (K) dan Komunitas Materna Matter.