Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Club Foot Pada Anak dan Cara Penanganan yang Tepat

Club foot biasa dikenal dengan istilah Congenital talipes equinovarus (CTEV). Kondisi itu merupakan kelainan bawaan pada kaki sejak lahir.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Mengenal Club Foot Pada Anak dan Cara Penanganan yang Tepat
kidshealth.org
Club foot atau biasa dikenal dengan istilah Congenital talipes equinovarus (CTEV). (kidshealth.org) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Club foot biasa dikenal dengan istilah Congenital talipes equinovarus (CTEV). Kondisi itu merupakan kelainan bawaan pada kaki sejak lahir.

Pada bayi yang terkena club foot, posisi kaki seperti kaki terkilir. Engsel sendi pada bagian pergelangan kaki itu mengarah ke bawah, lalu menjorok ke dalam. Kondisi kaki yang terkena club foot pun kaku

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pastinya. Karena belum diketahui secara spesifik.

Namun secara umum, hal ini bisa saja dikarenakan pertumbuhan janin yang kurang maksimal saat masih dalam kandungan.

Atau bisa juga dikarenakan rahim yang sempit sehingga pertumbuhan kaki sulit pada janin. Bisa pula karena adanya faktor genetik.

Baca juga: 7 Tips Cegah Bayi Agar Tidak Terpapar Covid-19

Sebenarnya club foot bisa diprediksi sejak dalam rahim. Yaitu pada usia 16-20 minggu menggunakan media USG, sehingga saat bayi lahir harus segera dilakukan terapi.

Berita Rekomendasi

Hal ini diungkapkan oleh teknisi ortotik prostetik, Dian Nur Cahyo STr OP.

"Karena, kita ada golden age. Kalau dia udah kelamaan, itu tuh usia pertumbuhan itu bayi kan cepat. Benar-benar harus sesuai jadwal melakukan terapi. Kalau dia semakin dewasa, ototnya semakin kaku jadi penyembuhan makin sulit," paparnya pada kanal YouTube Halo Awal Bros, dikutip, Selasa (28/9/2021).

Cahyo pun menuturkan bagaimana penanganan yang tepat pada anak yang mengalami club foot. Dalam terapi, ada istilah golden age atau usia yang tepat melakukan terapi.

"Yaitu seminggu atau dua minggu setelah lahir, dokter anak atau kandungan mengkonsultasikan ke dokter ortopedi. Dilihat dulu kondisi seperti apa, lengkungan parah atu tidak," katanya lagi.

Setelah berkonsultasi, dokter akan mengambil tindakan. Apakah akan operasi, atau menggunakan alat konvensional. Banyak proses yang harus dilakui dan membutuhkan waktu yang tidak singkat.

"Kalau dioperasi ya di operasi. Jadi diperpanjang ligamen bagian engkel sehingga kondisi kaki stabil. Cuma kalau diterapi, kasus gak begitu berat bisa menggunakan serial gips pada 1-6 minggu pertama."

Baca juga: Harus Lihat Psikologis Anak Saat Pembelajaran Tatap Muka, Guru Jangan Kejar Tayang

Penggunaan gips ini harus rutin dan tidak dikasih jeda. Penggantian gips umumnya dilakukan di antara interval 7 hari, gips dapat dibuka di rumah dengan mencelupkan ke air hangat.

Setelah gips dibuka, terapi berlanjut dengan pemakaian sepatu khusus yaitu foot abduction brace atau dikenal Dennis brown brace selama 23 jam.

"Dilepas saat mandi saja. setelah itu sampai umur 3 bulan dicek apakah kondisi kaki pada anak sudah bagus. Kalau sudah bagus diturunkan waktu pemakaian 12-16 jam," paparnya lagi

Setelah tiga bulan, besi akan dilepas jadi hanya memakai sepatunya khusus. Pengunaan sepatu ini sampai hingga anak berusia 9 bulan. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pemakaian Dennis brown shoe saat tidur per hari hingga usia 4 tahun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas