Pakar: Penggunaan Masker yang Tidak Tepat Bisa Sebabkan Sakit Kepala
Menurut data selama pandemi Covid-19 terdapat 8 dari 10 orang di Indonesia mengalami sakit kepala dalam 3 bulan terakhir.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut data selama pandemi Covid-19 terdapat 8 dari 10 orang di Indonesia mengalami sakit kepala dalam 3 bulan terakhir.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya waktu istirahat.
Selain itu postur tubuh yang salah, stres emosional, ataupun banyaknya aktivitas juga memengaruhi sakit kepala.
Sebuah studi melaporkan bahwa 90% orang di usia produktif menderita sakit kepala akibat stres.
Apalagi selama pandemi, sebagian besar banyak yang bekerja di rumah.
Baca juga: Picu Obesitas hingga Jantung, Anda Perlu Bijak Konsumsi Makanan yang Digoreng
Sehingga tidak ada batasan antara istirahat dan bekerja.
Setidaknya kekurangan istirahat dapat memengaruhi terjadinya sakit kepala hingga 50 persen.
Namun ada satu hal yang tidak kita sadari dapat menyebabkan sakit kepala.
Yaitu pemakaian masker.
Penggunaan masker yang kurang tepat dapat menimbulkan rasa sakit kepala.
Hal ini diungkapkan oleh Country Medical Lead Bayer Consumer Health, Bayer Indonesia, dr Riana Nirmala Wijaya.
"Menggunakan masker tidak tepat, terlalu ketat dan tidak sesuai dengan bentuk wajah bisa membuat sakit kepala," paparnya dalam konferensi pers Kampanye Edukasi “Indonesia Bangkit Gak Pake Lama” Bersama Saridon Extra, Sabtu (23/10/2021).
Jika terus dibiarkan, sakit kepala dapat menurunkan produktifitas.
Penyebab tidak terlalu berbeda tapi paling terasa dari kelelahan.
"Kalau nyeri kepala tidak ditangani memburuk, dikatakan bisa berlanjutkronis dan berulang," katanya lagi.