Benarkah Ginjal Babi Dapat Membantu Menyelamatkan Nyawa Manusia? Ahli Bedah di NYU Beri Penjelasan
Selama periode transplantasi dan pengamatan, para peneliti tidak mendeteksi tanda-tanda penolakan kekebalan pada tubuh pasien.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
Eksperimen dengan menggunakan organ hewan untuk membantu menyembuhkan orang, memiliki sejarah yang sangat panjang, dimulai dengan transfusi darah dari hewan yang berbeda ke manusia di abad ke-17 serta upaya menggunakan kulit katak untuk cangkok kulit pada abad ke-19.
Seekor babi pun digunakan untuk transplantasi kornea pertama pada 1838.
Pada 1960-an, dokter menggunakan organ simpanse atau babon untuk menggantikan ginjal manusia.
Namun, tidak satupun dari prosedur eksperimental ini yang menghasilkan kesuksesan jangka panjang.
"Terlepas dari kesamaan organ primata dan babi dengan manusia, perbedaan genetik secara konsisten menyebabkan penolakan organ langsung oleh sistem kekebalan manusia dalam percobaan transplantasi sebelumnya," kata Nephrologist di Lennox Hill Hospital New York, Valerie Barta.
Modifikasi genetik membuka kemungkinan baru
Menurut NYU Langone, dokter menggunakan ginjal babi yang diproduksi oleh perusahaan obat regeneratif, Revivicor.
Gen manusia kemudian ditambahkan ke babi untuk menghasilkan protein yang disebut CD46 yang memoderasi aksi sistem kekebalan.
Selain itu, gen yang menghasilkan gula yang disebut alpha-gal pun 'dilumpuhkan' pada babi pendonor.
Perlu diketahui, alpha-gal diyakini menjadi penyebab penolakan cepat organ babi pada tubuh manusia.
"Transplantasi babi terbaru telah diubah secara genetik untuk mencoba mengelabui sistem kekebalan agar mempertimbangkan cangkok pada manusia. Jika tidak ada modifikasi cangkok, penolakan hiperakut dengan kehilangan cangkok mungkin akan segera terjadi," kata Teperman.
Dikenal sebagai babi 'GalSafe', babi hasil rekayasa genetika ini telah disetujui oleh FDA pada Desember 2020 sebagai sumber potensial untuk terapi manusia.
Langkah penting
Peneliti menempelkan ginjal ke pembuluh darah di kaki bagian atas, di luar perut, dan menutupi organ dengan perisai pelindung selama periode 54 jam penelitian.