Benarkah Ginjal Babi Dapat Membantu Menyelamatkan Nyawa Manusia? Ahli Bedah di NYU Beri Penjelasan
Selama periode transplantasi dan pengamatan, para peneliti tidak mendeteksi tanda-tanda penolakan kekebalan pada tubuh pasien.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
Mereka kemudian mengamati bahwa indikator kunci dari ginjal yang berfungsi dengan baik berada pada level normal dan setara dengan transplantasi ginjal manusia.
"Saya pikir ini adalah langkah lain dalam langkah panjang untuk mencapai tujuan akhir xenotransplantasi," jelas Teperman.
Ia kemudian menambahkan bahwa meskipun penolakan tidak terjadi, risiko terjadinya infeksi masih belum diketahui.
"Data jangka panjang pada akhirnya akan tersedia," papar Teperman.
Sementara itu menurut Barta, dibutuhkan beberapa tahun untuk melakukan lebih banyak penelitian, eksperimen, kemudian uji klinis, sebelum dapat mengandalkan ginjal babi untuk mengatasi kekurangan organ.
"Sampai di sini, salah satu cara penting yang bisa kita semua bantu adalah dengan mendaftar sebagai donor organ," kata Barta.
Ahli bedah AS memang telah berhasil mentransplantasikan ginjal babi ke manusia dalam sebuah terobosan yang pada akhirnya dapat membantu kekurangan donor organ.
Namun para ahli mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan sebelum pencapaian ini dapat membantu memecahkan kekurangan organ yang sedang terjadi.
Mereka menambahkan bahwa sebelum hal itu tercapai, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mendaftar sebagai donor organ.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.