Apa Itu Panic Attack atau Serangan Panik? Ini Gejala dan Cara Menanganinya
Panic attack atau serangan panik bisa tiba-tiba terjadi di mana saja dan kapan saja, ini gejala, hingga cara menghentikan panic attack.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai apa itu panic attack atau serangan panik, lengkap beserta gejala dan cara menghentikannya.
Panic attack atau serangan panik bisa tiba-tiba terjadi di mana saja dan kapan saja, baik itu di rumah atau di tempat umum.
Secara umum, serangan panik biasanya terjadi selama kurang dari 10 menit.
Orang yang mengalami serangan panik dengan sering bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Dikutip dari psycom.net, panic attack atau serangan panik adalah ketakutan atau ketidaknyamanan yang terjadi secara tiba-tiba ketika seseorang mengalami atau menemui pemicu yang pernah membuatnya trauma.
Baca juga: World Mental Health Day, Berikut 11 Cara Menghentikan Panic Attack atau Serangan Panik
Baca juga: Cara Mengatasi Panic Attack di Tempat Umum, Lakukan 5 Hal Berikut Ini
Serangan panik biasanya terjadi dalam beberapa menit dan juga muncul beberapa gejala psikologis serta fisik.
Gejala-gejala tersebut termasuk detak jantung yang cepat, berkeringat, gemetar, sesak napas, kedinginan, mual, sakit perut, nyeri dada, sakit kepala, hingga mati rasa atau kesemutan.
Gejala Panic Attack
Gejala Fisik
- Palpitasi, jantung berdebar, atau detak jantung yang dipercepat
- Berkeringat
- Gemetar
- Sesak napas
- Perasaan tersedak
- Nyeri dada
- Merasa tidak nyaman
- Merasa pusing
- Rasa dingin atau panas
- Sensasi mati rasa atau kesemutan
Gejala Psikologis
- Takut kehilangan kendali atau "menjadi gila"
- Takut mati
- Perasaan terlepas dari diri sendiri atau lingkungan, atau mengamati diri sendiri dari luar tubuh
Baca juga: 7 Cara Efektif Mengatasi Panic Attack : Fokuskan Pikiran terhadap Satu Objek
Cara Menghentikan Panic Attack
Berikut ini 11 cara menghetikan panik attack, dikutip dari healthline.com:
1. Tarik napas dalam-dalam
Hiperventilasi adalah gejala panic attack yang dapat meningkatkan rasa takut.
Tarik napas dalam-dalam dapat mengurangi gejala panic attack.
Apabila seseorang dapat mengendalikan pernapasan, maka ia cenderung tidak mengalami hiperventilasi yang dapat membuat gejala lain dan panic attack itu sendiri menjadi lebih buruk.
Tariklah napas dalam-dalam melalui mulut, kemudian udara akan memenuhi rongga dada serta bagian perut.
Lalu buang napas secara perlahan.
Cobalah untuk tarik napas selama empat hitungan, tahan selama satu detik, lalu hembuskan selama empat hitungan.
2. Ketahui bahwa sedang mengalami panic attack
Dengan mengetahui bahwa seseorang mengalami panic attack seperti terkena serangan jantung, seseorang tersebut kemudian mengingatkan diri sendiri bahwa yang dirasakan hanya sementara.
Panic attack akan segera berlalu dan keadaan menjadi lebih baik.
Buang jauh-jauh ketakutan atau pikiran jika akan sekarat atau terjadi hal buruk lainnya.
Hal ini bertujuan agar seseorang tersebut dapat fokus pada teknik lain untuk mengurangi gejala.
3. Pejamkan mata
Panic attack yang terjadi akan membuat seseorang menjadi kewalahan.
Lingkungan dengan banyak rangsangan akan memicu terjadinya panic attack.
Untuk mengurangi gejala, pejamkan mata saat mengalami panic attack.
Langkah ini dapat menghalangi rangsangan ekstra dan membuat seseorang untuk lebih fokus pada pernapasannya.
4. Fokus pada diri sendiri
Perhatian di dalam diri seseorang secara penuh dapat membantu seseorang untuk benar-benar tersadar dengan keadaan sekitarnya.
Biasanya, seseorang yang mengalami panic attack akan menjadi kurang mengendalikan diri.
Fokus pada diri sendiri, misalkan dengan memegang suatu benda.
Hal ini dapat membantu seseorang untuk fokus tersadar pada diri sendiri.
5. Temukan objek fokus
Beberapa orang merasa terbantu untuk menemukan satu objek sebagai pusat perhatiannya selama mengalami panic attack.
Pilih satu objek yang terlihat jelas dengan sadar dan catat hal-hal yang berkaitan dengan benda tersebut.
Misalkan memperhatikan pergerakan jarum jam dan posisi jam yang sedikit miring.
Seseorang dapat menggambar pola, bentuk, warna, dan ukuran jam tersebut.
Pusatkan fokus pada benda tersebut dan gejala panic attack kemungkinan akan mereda.
Baca juga: Gejala Serangan Panik atau Panic Attack dan Cara Menanganinya, Buat Rencana hingga Alihkan Fokus
Baca juga: Alami Panik Attack, Seorang Penumpang Pesawat Paksa Buka Pintu saat Terbang
6. Lakukan teknik relaksasi otot
Sama seperti dengan menarik napas dalam-dalam, teknik relaksasi otot dapat membantu menghentikan panic attack.
Hal ini dikarenakan teknik relaksasi otot dapat mengendalikan respons tubuh seseorang lebih banyak.
Rilekskan otot dimulai dengan hal sederhana, misalkan pada otot jari dan gerakkan tubuh ke atas.
Teknik relaksasi otot yang telah dilakukan sebelumnya dirasa lebih efektif.
7. Lakukan olahraga ringan
Endorfin menjaga agar darah tetap terpompa dengan stabil saat itu.
Hal ini dapat meningkatkan suasana hati seseorang.
Apabila sedang stres, lakukan olahraga ringan, misalkan dengan berjalan kaki.
Namun, olahraga tidak dilakukan bagi seseorang yang mengalami hiperventilasi atau kesulitan bernapas.
Lakukan sesuatu untuk mengatur napas terlebih dahulu.
8. Membayangkan tempat bahagia
Bagi seseorang yang mengalami panic attack, coba bayangkan sebuah tempat yang indah dan menyenangkan.
Tempat yang dibayangkan tersebut harus tenang dan santai.
Fokuslah pada setiap detail di tempat tersebut.
9. Menggunakan lavender
Lavender diketahui dapat menenangkan dan menghilangkan stres.
Hal ini dapat membantu tubuh seseorang yang mengalami panic attack menjadi rileks.
Apabila seseornag mengetahui bahwa dirinya rentan untuk mengalami panic attack, siapkan minyak esensial lavender.
Kemudian oleskan minyak tersebut pada lengan dan hirup aromanya.
Minum teh lavender atau chamomile juga dapat membuat seseorang menjadi tenang dan santai.
Namun, lavender tidak boleh dikombinasikan dengan benzodiazepin karena efek kombinasi dapat menyebabkan kantuk yang berlebihan.
10. Mengulangi kata-kata sugesti
Mengulangi kata-kata sugesti dapat membuat tubuh menjadi rileks.
Hal ini dapat membuat seseorang fokus untuk memahami suatu hal selama panik.
Misalkan dengan mengulangi kata-kata 'ini akan segera berlalu'.
Cobalah untuk mengulangi kata-kata tersebut beberapa kali hingga perasaan panik mulai mereda.
11. Minum benzodiazepin
Minum benzodiazepin setelah mengalami panic attack dapat mengobati rasa panik pada seseorang.
Obat lain kemungkinan juga dapat membantu mengobati, tetapi dalam beberapa kasus, obat lain tidak memberikan perubahan pada tubuh.
Obat harus diresepkan oleh dokter.
(Tribunnews.com/Latifah)