Cara Menjaga Kesehatan saat Musim Hujan agar Tidak Mudah Terserang Penyakit, Terlebih saat Pandemi
Berikut cara menjaga kesehatan saat musim hujan agar tidak mudah terserang penyakit, terlebih saat pandemi.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara menjaga kesehatan saat musim hujan agar tidak mudah terserang penyakit, terlebih saat pandemi.
Musim hujan menjadi kesempatan bagi mikroorganisme penyebab penyakit untuk menyerang manusia, terlebih di masa pandemi Covid-19, kesehatan tubuh bisa terganggu.
Sistem imun merupakan hal pertama yang harus diperhatikan untuk menolak serangan mikroorganisme penyebab penyakit ke dalam tubuh.
Namun, ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa sebenarnya air hujan bagus untuk kesehatan.
Baca juga: Cara Mencegah Dampak Depresi agar Tidak Parah, Termasuk Menyasar Anak-anak
Selain itu, beberapa penelitian juga memanfaatkan hujan untuk diolah menggunakan teknologi yang tepat guna untuk menjadi sumber air bersih.
Hal ini membuktikan bahwa karakteristik air hujan sebenarnya memiliki sifat yang tak jauh berbeda dengan air tanah, air alami yang dihasilkan oleh alam.
Namun, seringkali saat musim penghujan tiba, masyarakat seringkali terserang penyakit.
Beberapa penyakit yang mudah menyerang di musim hujan di antaranya penyakit yang disebabkan virus (flu, demam berdarah dan muntah), bakteri dan parasit (diare, disentri, cacingan), jamur kulit, asma, serta hidung tersumbat.
Perubahan cuaca membuat tubuh menjadi rentan terserang penyakit-penyakit tersebut.
Oleh sebab itu, menjaga kesehatan sangat penting dilakukan.
Berikut cara menjaga kesehatan saat musim hujan agar tidak mudah terserang penyakit, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, promkes.kemkes.go.id, dan pusatkrisis.kemkes.go.id:
1. Jaga pola makan
Asupan gizi sangat penting bagi daya tahan tubuh.
Seseorang yang kekurangan nutrisi berisiko terkena penyakit infeksi karena keadaan seseorang yang kurang gizi, daya tahan tubuh seseorang menurun.
Hal ini menyebabkan kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang.
Untuk memenuhi agar zat gizi tercukupi, maka harus memperhatikan pola makan sehat dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan.
Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah, dan minuman.
Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah) setiap kali makan akan lebih baik.
Frekuensi makan per hari harus tetap diperhatikan, yakni sarapan, makan siang, dan makan malam.
Beberapa yang harus diprioritaskan adalah sarapan.
Berdasarkan pedoman gizi Kementerian Kesehatan RI, sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30 persen kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
Selain itu, mengonsumsi probiotik juga perlu diperhatikan agar terhindar dari infeksi seperti flu dan diare.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik akan membantu menjaga usus agar sistem pencernaan tetap lancar.
Beberapa makanan tersebut di antaranya yoghurt, tahu, tempe, atau fermentasi sayuran seperti acar.
Bakteri probiotik jenis Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Enterococcus dalam makanan atau minuman dapat berfungsi menjaga keseimbangan mikroesosistem dalam sistem pencernaan dan membantu proses pencernaan.
Konsumsi makanan sehat harus benar-benar diperhatikan, terutama di musim penghujan.
2. Berolahraga
Di musim hujan, sistem kekebalan tubuh harus dijaga untuk menangkal serangan penyakit.
Tak hanya untuk mencegah terserang penyakit saat terjadi perubahan cuaca, olahraga juga menjadi bekal saat tubuh kita tak lagi mampu secara optimal menghasilkan imunitas seperti saat kita muda.
Olahraga merupakan cara sederhana dan mudah, tetapi besar manfaatnya.
Latihan fisik selama 30 menit mampu mengaktifkan sel darah putih (lekosit).
Dalam buku Guyton dan Hall, Fisiologi Kedokteran, lekosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah-daerah tubuh yang mengalami peradangan.
Olahraga bisa dilakukan indoor atau outdoor, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak berolahraga.
Olahraga tidak harus secara berat, tetapi bisa dengan olahraga ringan seperti stretching, jalan cepat, atau loncat-loncat.
Bahkan, di tempat kerja pun bisa menyiasati kebutuhan olahraga dengan menggunakan tangga sesering mungkin atau lebih sering berjalan kaki.
Hal ini dapat membantu tubuh untuk sedikit berkeringat dan menjaga agar tetap hangat saat kondisi sedang hujan.
3. Jaga kualitas tidur
Tidur merupakan waktu reses tubuh dalam rangka pemulihan seluruh sistem anggota badan.
Namun, tidak jarang ketika bangun, badan malah tidak bugar.
Dalam hal ini, kualitas tidur sangat menentukan dan berperan penting di tengah cuaca dingin musim hujan.
Dilansir dari Jurnal tentang rekomendasi waktu tidur yang dikeluakan oleh National sleep Foundation, Washington DC, USA, terdapat rekomendasi waktu tidur per hari yang digolongkan berdasarkan tingkatan usia, di antaranya:
- Anak prasekolah usia 3-5 tahun selama 10-13 jam;
- Anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam;
- Remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam;
- Usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam;
- Usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam;
- Usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam per hari.
4. Kelola stres
Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Penyebabnya pun bermacam-macam.
Di musim hujan, seseorang dengan mudah terkena stres, misalnya karena terlambat bekerja akibat hujan turun sebelum tiba di kantor.
Ketika seseorang stres, maka akan berdampak secara fisiologis, seperti gelisah, detak jantung meningkat, dan mudah letih.
Oleh karena itu, di musim hujan sangat diperlukan pengelolaan stres atau biasa disebut manajemen stres.
Dalam buku Psikologi karya Carole Wade dan Carole Tavris, manajemen stres salah satunya dapat dilakukan dengan strategi fisik, yakni menenangkan diri melalui relaksasi.
Relaksasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun, dengan membiarkan tubuh menerima rangsangan apapun, baik berupa suara, bau, atau sentuhan yang dapat menenangkan diri.
Di musim hujan akan sangat membantu menjaga kestabilan tubuh.
5. Menyiapkan pakaian atau sepatu dan kaus kaki kering dan pakai baju hangat
Apabila ternyata hujan membasahi barang yang dikenakan untuk manjalani aktivitas harian, sebaiknya sediakan gantinya.
Barang yang paling sering kebasahan saat hujan tiba adalah sepatu dan kaus kaki.
Sepatu dan kaus kaki yang basah apabila terus dikenakan tentu akan membuat kaki menjadi lembab dan mudah ditumbuhi jamur, baik pada kulit maupun kuku.
Selain menyebabkan bau yang tak sedap, tentu juga akan sangat mengganggu apabila sampai terserang gatal-gatal.
Selain itu, baju hangat dari bahan tebal baik digunakan untuk menjaga kondisi tubuh tetap hangat serta mencegah kedinginan, baik saat berada di rumah maupun saat keluar rumah.
6. Mandi usai kehujanan
Apabila sudah terlanjur kehujanan dan ada kesempatan untuk mandi, sebaiknya langsung mandi agar kuman dan bakteri bersih dan tubuh terhindar penyakit.
Setelah itu, hangatkan badan seperti mengenakan selimut atau minum minuman yang hangat.
7. Minum yang hangat, tetapi bukan kafein
Minumlah air putih hangat, bisa diberi sedikit jahe tanpa gula atau pepermint dengan beberapa tetes jeruk nipis.
Hal ini akan membantu menghangatkan badan dan mengurangi lapar.
Selain itu, hindari minum kopi atau teh karena akan memacu buang air kecil lebih banyak, sehingga menyebabkan kekurangan cairan yang tidak disadari.
8. Perbanyak makan buah, terlebih yang mengandung vitamin C
Kandungan vitamin pada buah akan membantu tubuh untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Di sisi lain, buah yang mengandung banyak vitamin C maupun suplemen makanan yang juga mengandung vitamin C baik bagi tubuh.
Selain itu, kondisi hujan cenderung membuat seseorang lebih cepat lapar.
Oleh karena itu, buah dapat sewaktu-waktu disantap dan akan menghindarkan kelebihan masukan karbohidrat dari tepung seperti roti, nasi, biskuit, crackers, gula, serta kelebihan garam dan lemak.
9. Sediakan payung
Sedia payung atau jas hutan penting dilakukan sebagai langkah kewaspadaan diri sehingga tidak terjebak dalam situasi hujan.
Selai itu, air hujan tidak selalu bersih, hujan pertama yang turun justru akan meluruhkan kadar polusi di udara.
Oleh karena itu, saat hari-tiba-tiba hujan, kandungan hujan pertama justru akan mengandung partikel polusi yang dapat menyebabkan rasa pusing.
10. Jaga kebersihan
Jaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan guna mencegah segala macam penyakit sambil melaksanakan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun).
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Kesehatan