Flu hingga DBD Rentan Terjadi, Ini Trik Jaga Kesehatan Saat Musim Penghujan Selama Pandemi Covid-19
Pada musim musim penghujan, tidak dipungkiri akan datang beragam penyakit di sekeliling kita. Ini trik jaga kesehatan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pada musim musim penghujan, tidak dipungkiri akan datang beragam penyakit di sekeliling kita.
Sudah menjadi pertanda jika berada di musim penghujan, penyakit tahunan muncul.
Di antaranya seperti Pilek, demam berdarah, bahkan diare.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Rabu, 24 November 2021: Hujan Lebat hingga Angin di 26 Wilayah
Baca juga: Zaskia Adya Mecca Terserang DBD, Susah Tidur Selama 2 Hari, Alami Mual dan Pusing
Oleh karena itu, setiap orang harus kembali menerapkan pola hidup sehat.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkonsumsi makan bergizi seimbang.
"Harus ada selain makanan pokok ada sayur dan buah cukup. Air mineral cukup juga. jalankan kembali hal itu," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Rabu (24/11/2021).
Kedua, pemerintah sudah memberikan sarana untuk mengetahui deteksi dini cuaca.
Satu di antaranya kanal resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Lewat kanal tersebut, masyarakat tahu perkiraan cuaca dan bisa diprediksi.
Sehingga saat beraktivitas di luar rumah dapat mempersiapkan segala sesuatu secara baik.
"Kalau keluar rumah bisa badai. Jangan lupa bawa persiapan. Payung, mantelnya, jadi tidak hanya persiapan dari dalamnya tapi juga dari luar juga," katanya lagi.
Ketiga, selama musim penghujan masyarakat perlu antisipasi pada penyakit lain. Seperti demam berdarah. Maka langkah yang dilakukan adalah membersihkan lingkungan sekitar kita.
Bersihkan rumah kemudian menerapkan 3M. Yaitu menguras tempat penampungan air agar nyamuk tidak bertelur di dalamnya. Kemudian menutup penyimpanan air di rumah.
Dan terakhir, mengubur sampah-sampah atau bahan yang tidak lagi diperlukan. Kalau memungkinkan, barang atau limbah bekas tapi bernilai ekonomis bisa di daur ulang.
"Kita bisa juga pakai alat bantu obat anti nyamuk. Bisa pakai semprotan, kawat-kawat. Terus juga ada natural, makan penghusir nyamuk juga bisa. Bisa lavender, tapak dara, lumayan mengurangi nyamuk," kata Reisa lagi.
Di sisi lain, masyarakat harus siap siaga berkonsultasi pada dokter jika menunjukkan tanda-tanda akan sakit. Mengingat ada beberapa penyakit yang memiliki gejala serupa dengan Covid-19.