Ini Tips Jaga Pola Makan untuk Ibu Hamil Penderita Diabetes
Ibu hamil tentu harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatannya, karena kondisi tubuhnya dapat berpengaruh pula pada perkembangan janin.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu hamil tentu harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatannya, karena kondisi tubuhnya dapat berpengaruh pula pada perkembangan janin yang dikandungnya.
Setiap ibu hamil memiliki kondisi yang tentu tidak sama antara satu dengan lainnya.
Ada ibu hamil yang tampak sehat dan tidak menederita penyakit serius, namun ada pula kondisi khusus yang membuatnya harus lebih berhati-hati dalam menjaga kehamilannya, termasuk ibu hamil penderita diabetes.
Lalu apa yang harus dilakukan ibu hamil yang telah menderita diabetes, agar bisa mengendalikan kadar gula darah dalam menjalani masa kehamilannya?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, dr. Sharifah Shakinah, Sp.PD., mengatakan bahwa pola makan yang sehat tentu menjadi hal yang paling penting bagi ibu hamil dengan diabetes, baik itu diabetes melitus tipe 2 maupun diabetes melitus gestasional.
Mengatur pola makan tentu akan memudahkan penderita untuk mengendalikan kadar gulanya.
"Memang nomor satu, baik itu pada (penderita) diabetes melitus tipe 2 ataupun pada diabetes melitus gestasional, yang pertama adalah pola makan. Karena kalau kita tidak memulai dari pola makan, tentu kontrolnya akan sangat sulit," ujar dr. Sharifah, dalam talkshow live Instagram RSIJ Cempaka Putih, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Hati-hati, Gejala Prediabetes Ini Tak Boleh Disepelekan
Lalu kontrol pola makan seperti apa yang harus dilakukan ?
Ia menyebut para ibu hamil penderita diabetes wajib mengurangi konsumsi gula.
"Yang nomor satu adalah kurangi konsumsi gula, itu yang pasti," jelas dr. Sharifah.
Cara mengurangi konsumsi gula ini, satu diantaranya dengan memperhatikan asupan karbohidrat.
Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa saat mengkonsumsi makanan, mereka cenderung banyak 'menelan' karbohidrat.
"Bagaimana caranya kita mengurangi konsumsi gula? Yang seringkali kita kurang sadar adalah banyak karbohidrat yang berada di dalam makanan kita, terutama orang Indonesia nih," kata dr. Sharifah.
Baca juga: Tampak Sepele, 7 Gejala Diabetes Tipe 2 Ini Bisa Berbahaya
Kebiasaan masyarakat Indonesia adalah mengkonsumsi karbohidrat complex yang tentu saja dapat memicu naiknya kadar gula darah.
dr. Sharifah pun menyebutkan contoh menu nasi uduk yang memiliki beragam lauk, namun cenderung mengandung karbohidrat yang begitu banyak.
Ia menegaskan, dalam satu piring nasi uduk, cenderung ditemukan berbagai jenis karbohidrat, mulai dari nasi, bihun, mie, hingga gorengan yang dimasak menggunakan tepung, padahal tepung merupakan jenis karbohidrat pula.
"Jadi kita kadang-kadang suka makan nasi sebagai karbohidratnya, misal kalau sudah ada nasi uduk, lauknya bihun, yang mana adalah karbohidrat juga. Kemudian kita pakai lauknya lagi perkedel jagung, jagungnya karbohidrat tepungnya karbohidrat, kemudian tambah bakwan karena merasa sayur, padahal tepungnya karbohidrat," tegas dr. Sharifah.
Saat mengkonsumsi satu piring nasi uduk, masyarakat tidak menyadari bahwa mereka mengkonsumi karbohidrat complex.
"Nah kita itu sering kali mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak, tapi kita nggak sadar," papar dr. Sharifah.
Baca juga: Orangtua, Ini Penyebab Diabetes pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Minimnya pemahaman masyarakat tentang apa yang mereka konsumsi tentu dapat menjerumuskan mereka.
Mayoritas masyarakat, kata dia, hanya mengetahui bahwa minuman seperti teh yang diberikan tambahan gula dapat meningkatkan kadar gula darah.
Padahal makanan yang biasa mereka konsumsi pun dapat meningkatkan risiko tersebut.
"Jadi mungkin 'saya nggak suka minum teh manis', tapi hobinya makan nasi, bihun, mie dalam satu piring, kemudian pakai gorengan dengan segala macam tepung," tutur dr. Sharifah.
Oleh karena itu ia menekankan bahwa langkah awal untuk mengurangi konsumsi karbohidrat yakni dengan mengurangi konsumsi menu makanan yang menggunakan olahan tepung.
Ia pun meminta mereka yang telah menderita diabetes untuk menghindari konsumsi gorengan.
Karena dengan tidak mengkonsumsi jenis makanan ini, maka asupan karbohidrat pun bisa dikurangi.
Baca juga: Keluarga Punya Riwayat Diabetes? Kontrol Gula Darahmu Sebelum Program Hamil
Tidak hanya itu, tidak mengkonsumsi gorengan dapat pula mengurangi risiko munculnya penyakit kolesterol yang bisa ditimbulkan dari kandungan minyak yang ada pada gorengan.
"Jadi mengurangi kobsumsi karbohidrat complex diantaranya dengan mengurangi konsumsi tepung, itu paling gampang. Jadi kurangi konsumsi gprengan, karena dengan tidak mengkonsumsi gorengan, tepungnya berkurang, minyaknya juga berkurang," pungkas dr. Sharifah.