Mengenal Gejala HIV dan AIDS: Infeksi HIV Akut, Latensi Klinis, hingga AIDS
Berikut gejala HIV dan AIDS, mulai dari tahap infeksi HIV akut, latensi klinis, hingga AIDS.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut gejala HIV dan AIDS, mulai dari tahap infeksi HIV akut, latensi klinis, hingga AIDS.
Pada 1981, HIV pertama kali diidentifikasi dan menjadi penyebab salah satu epidemi paling mematikan serta paling persisten pada manusia.
Dilansir hiv.gov, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi sehingga membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain.
Virus ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu dari orang penderita HIV.
Paling sering selama hubungan seks tanpa kondom (seks tanpa kondom atau obat HIV untuk mencegah atau mengobati HIV), atau melalui berbagi peralatan obat suntik.
Apabila tidak diobati, HIV dapat menyebabkan penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).
Baca juga: Perbedaan HIV dengan AIDS, Virus yang Rusak Sel dan Turunkan Sistem Kekebalan Tubuh Penderita
Tubuh manusia tidak dapat menyingkirkan HIV dan tidak ada obat HIV yang efektif, sehingga penderita akan mengidap penyakit ini seumur hidup.
Namun, dengan meminum obat HIV (disebut terapi antiretroviral atau ART), penderita HIV dapat hidup panjang dan sehat serta mencegah penularan HIV ke pasangan seksualnya.
Berikut gejala HIV dan AIDS, dikutip dari hiv.gov:
Terdapat beberapa gejala HIV dan tidak semua orang akan memiliki gejala yang sama.
Hal itu tergantung dari penderita dan pada stadium penyakit yang diderita.
Berikut tiga tahap HIV dan beberapa gejala yang dialami:
Tahap 1: Infeksi HIV akut