Penyakit HIV: Berikut Pengertian, Sejarah, Gejala, hingga Tahapan Infeksinya
Mengenal apa itu penyakit HIV. Simak pengertian, sejarah, gejala hingga tahapan infeksi dalam tubuh manusia.
Penulis: Faishal Arkan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Jika HIV tidak diobati, dapat menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
Menurut peneliti, sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk mengobati HIV pada manusia.
Begitu orang terkena HIV, mereka akan mengidapnya seumur hidup.
Namun, dengan perawatan medis yang tepat, HIV dapat dikendalikan dan tidak berkembang cepat dalam tubuh.
Penderita HIV yang mendapatkan pengobatan secara efektif dapat membuat mereka berumur panjang, hidup sehat, dan melindungi pasangannya dari virus menular tersebut.
Adapun gejala yang akan dirasakan penderita HIV di antaranya demam, keringat saat malam hari, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
Selain itu, HIV memiliki tahapan infeksi dalam penyebarannya pada tubuh manusia.
Apa saja tahapan tersebut?
Baca juga: Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Berikut Sejarah Singkat dan Kumpulan Twibbon untuk Memperingatinya
Baca juga: Peneliti Jepang Klaim Berhasil Menghilangkan Virus Penyebab AIDS
Dilansir laman cdc.gov, berikut sejarah, gejala, hingga tahapan infeksi HIV dalam tubuh:
Sejarah HIV
Infeksi HIV pada manusia berasal dari sejenis simpanse di Afrika Tengah.
Versi virus simpanse (disebut simian immunodeficiency virus atau SIV) ditularkan ke manusia ketika manusia memburu simpanse ini untuk diambil dagingnya dan bersentuhan dengan darah mereka yang terinfeksi.
Sebuah studi menunjukkan HIV mungkin telah menular dari simpanse ke manusia sejak akhir 1800-an.
Selama beberapa dekade, HIV perlahan menyebar ke seluruh Afrika dan kemudian ke bagian lain dunia.
Gejala HIV
Berikut beberapa gejala HIV yang mungkin akan dirasakan penderitanya:
- Demam;
- Panas dingin;
- Ruam;
- Keringat saat malam;
- Nyeri otot;
- Sakit tenggorokan;
- Kelelahan;
- Pembengkakan kelenjar getah bening;
- Ulkus mulut.
Tahapan Infeksi HIV
Ketika orang yang menderita HIV tidak mendapatkan pengobatan, mereka biasanya berkembang melalui tiga tahap.
Tetapi pengobatan HIV dapat memperlambat atau mencegah perkembangan penyakit tersebut.
Adapun tahapan infeksi HIV pada tubuh manusia, yakni:
- Tahap 1: Infeksi HIV Akut
Orang memiliki sejumlah besar HIV dalam darah mereka dan sangat menular.
Beberapa orang memiliki gejala seperti flu, hal tersebut merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi.
Tetapi, beberapa orang mungkin tidak merasa sakit sama sekali.
Jika memiliki gejala seperti flu dan Anda berpikir mungkin telah terpapar HIV, konsultasikan dengan dokter.
- Tahap 2: Infeksi HIV kronis
Tahap ini juga disebut infeksi HIV tanpa gejala atau latensi klinis.
HIV masih aktif tetapi bereproduksi pada tingkat yang sangat rendah.
Seseorang mungkin tidak memiliki gejala atau sakit selama fase ini.
Tanpa minum obat HIV, periode ini dapat berlangsung selama satu dekade atau lebih.
Seseorang dapat menularkan HIV pada fase ini.
Pada akhir fase ini, jumlah HIV dalam darah (disebut viral load) naik dan jumlah CD4 turun.
Orang tersebut mungkin memiliki gejala ketika tingkat virus meningkat dalam tubuh, dan orang tersebut berpindah ke Tahap 3.
Orang yang minum obat HIV sesuai resep mungkin tidak akan pernah berpindah ke Tahap 3.
- Tahap 3: Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
Fase infeksi HIV yang paling parah yakni AIDS.
Penderita AIDS memiliki sistem kekebalan yang sudah rusak, sehingga mendapatkan peningkatan jumlah penyakit dalam tubuh, yang disebut infeksi oportunistik.
Seseorang yang didiagnosis AIDS, jumlah CD4 mereka turun di bawah 200.
Selain itu, seseorang yang menderita AIDS dapat memiliki viral load yang tinggi dan sangat menular.
Tanpa pengobatan, penderita AIDS biasanya bertahan hidup sekitar tiga tahun.
Baca juga: Uji Coba Vaksin HIV Diluncurkan di Universitas Oxford Untuk Akhiri Penantian 40 tahun
(Tribunnews.com/Arkan)