Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ibu Hamil Positif HIV-AIDS Belum Tentu Menularkan pada Bayi, Berikut Pencegahannya

Ibu hamil harus menjalani program Program Pencegahan Penularan Infeksi HIV Ibu ke anak

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ibu Hamil Positif HIV-AIDS Belum Tentu Menularkan pada Bayi, Berikut Pencegahannya
Tribunnews.com
HIV dan AIDS 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) karena infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi momok.

Hal ini dikarenakan sampai sekarang, belum ditemukan obat yang benar-benar dapat menghilangkan HIV dari tubuh. Namun, ibu hamil yang positif HIV masih punya harapan agar bayi tidak ikut terinfeksi. 

Menurut dr Endah Citraresmi, Sp A (K), anak yang terinfeksi HIV belum tentu menjadi AIDS sehingga bisa dicegah. 

Saat virus masuk ke dalam tubuh, tubuh terinfeksi HIV. Tapi belum tentu ada gejala. Bisa saja sehat seperti orang lain tidak terinfeksi. 

"Entah virus belum bikin masalah karena daya tahan tubuh bisa menangani. Atau mengonsumsi obat sehingga jumlah virus sangat sedikit dan tidak bisa menimbulkan masalah di tubuh kita," ungkapnya lewat siaran Radio Kesehatan, Jumat (3/12/2021).

Baca juga: Empat Perbedaan Antara Orang Dewasa dengan Anak Saat Terinfeksi HIV

Namun, kata dr Endah ternyata seorang ibu yang terinfeksi HIV, tidak 100 persen menularkan pada bayi. Ada sebanyak 50 persen anak tidak terinfeksi. 

Berita Rekomendasi

Ini mungkin disebabkan ada faktor sistim kekebalan tubuh ibu hamil yang baik.

Lalu bisa saja jumlah virus saat mengandung tidak terlalu tinggi. Sehingga tidak menginfeksi sang bayi. 

"Tetapi kita tidak bisa tahu anak dalam kandungan itu yang 50 persen tidak terinfeksi atau sebaliknya. Dan 50 persen peluang cukup tinggi," kata dr Endah lagi.

Oleh karena itu ibu hamil harus menjalani program Program Pencegahan Penularan Infeksi HIV Ibu ke Anak.

Program ini kalau dijalankan dengan benar, dapat menurunkan risiko penularan hingga 2 persen. 

Dr Endah pun menjelaskan terkait programnya. Pertama, ibu hamil yang terdeteksi HIV harus minum antiretroviral (ARV) langsung. Tujuannya adalah menurunkan virus HIV dalam tubuh ibu. 

Kalau jumlah virus turun, peluang menularkan pada bayi cukup rendah. Kemudian tenaga kesehatan akan memilih persalinan aman. Ditentukan dari jumlah virus ibu.

Kalau jumlah virus tidak terdeteksi itu diperbolehkan melahirkan secara normal. Dengan catatan, ibu tidak ada infeksi pada saat hamil.

Misalnya keputihan, infeksi kencing, pecah ketuban dan sebagainya.

"Situasi itu akan mempermudah penularan. Kalau jumlah virus tinggi atau infeksi tadi disarankan ibu operasi caesar. Ketiga bayi lahir langsung diberikan obat antiretroviral sebagai pencegahan, diberikan selama 6 minggu," papar dr Endah lagi.

Keempat, ada pilihan nutrisi untuk bayi. ASI ibu mempunyai potensi untuk menularkan virus HIV. Maka satu alternatif adalah susu formula. Risiko untuk tertular adalah nol persen berisiko. 

"Itu bisa sangat menurunkan angka penurunan hiv kurang jadi 2 persen bahkan bisa turun dari itu. Dari pengalaman saya, bayi yang menjalani program ini lengkap tidak ada yang terinfeksi," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas