Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Faktor Penyebab Terjadinya Urine Berbusa: Penyakit Ginjal, Dehidrasi, hingga Diabetes

Berikut ini faktor penyebab terjadinya urine berbusa/ kencing berbusa, mulai dari mengidap penyakit ginjal, dehidrasi, hingga menderita diabetes.

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Faktor Penyebab Terjadinya Urine Berbusa: Penyakit Ginjal, Dehidrasi, hingga Diabetes
Kompas.com
Ilustrasi Urine berbusa - Berikut ini faktor penyebab terjadinya urine berbusa/ kencing berbusa, mulai dari mengidap penyakit ginjal, dehidrasi, hingga menderita diabetes. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini faktor penyebab terjadinya urine berbusa/ kencing berbusa, mulai dari mengidap penyakit ginjal, dehidrasi, hingga menderita diabetes.

Urine biasanya berwarna kuning pucat hingga kuning gelap dan juga bening.

Berbagai faktor, mulai dari pola makan, obat-obatan hingga penyakit dapat menyebabkan perubahan warna dan buihnya urine Anda.

Baca juga: Waspada, 14 Tanda Gejala Ini Menandakan Penyakit Ginjal: Urine Berbusa hingga Kulit Kering

Jika urine Anda terlihat berbusa, bisa jadi hal ini dikarenakan kandung kemih yang penuh dan kecepatan semburan urine yang terlalu kencang.

Mengutip dari Womens Health, hal ini juga disampaikan oleh seorang nephrologist (dokter ginjal) di Care Mount Medical New York, Yaakov Liss.

"Sejumlah gelembung yang terdapat dalam urin adalah normal dan ini dapat dipengaruhi oleh seberapa cepat aliran urin dan seberapa jauh urin harus mengalir sebelum mencapai toilet," kata Yaakov Liss, seorang nephrologist di Care Mount Medical New York.

Akan tetapi, Anda harus mewaspadai jika urine Anda sering berbusa bahkan ketika saat semburan urine terjadi perlahan-lahan.

Berita Rekomendasi

Hal ini bisa menandakan bahwa Anda sedang mengalami masalah kesehatan tertentu.

Lantas, apa sajakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya urine berbusa terkait masalah kesehatan?

Penyebab Urine Berbusa

Berikut ini penyebab urine berbusa dikutip dari Medical News Today dan Womens Health.

1. Penyakit ginjal

Salah satu fungsi vital ginjal adalah menyaring protein dalam darah.

Protein ini melakukan fungsi penting dalam tubuh, seperti menjaga keseimbangan cairan.

Jika seseorang mengalami kerusakan atau penyakit ginjal, protein dapat bocor dari ginjal ke dalam urin.

Ginjal yang berfungsi dengan baik dapat menyaring protein sehingga tidak akan bisa masuk ke dalam urin seseorang, sedangkan ginjal yang rusak sebaliknya.

Albumin adalah protein yang terdapat dalam darah.

Kehadiran albumin dalam urin disebut albuminuria, atau kadang-kadang proteinuria.

Jika urin seseorang terus-menerus berbusa, hal itu mengindikasikan proteinuria.

Terjadinya proteinuria ini bisa menjadi gejala awal penyakit ginjal.

Beberapa gejala penyakit ginjal lainnya antara lain yakni:

Kulit gatal, mual, sesak napas, pembengkakan, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, sering buang air kecil, dan muntah.

Ilustrasi organ ginjal
Ilustrasi organ ginjal (Tribun Bali)

Baca juga: Kenali Bahaya dan Risiko Batu Ginjal, Cara Pengobatan dan Fakta tentang Mitos Minum Air Kelapa

2. Dehidrasi

Air adalah salah satu zat yang ditemukan dalam urine, jadi ketika Anda tidak cukup minum, itu bisa membuat urine Anda berbusa.

Ini menghasilkan busa karena lebih banyak zat diekskresikan dalam volume air yang lebih kecil.

Jika Anda melihat urine Anda berbusa, langkah pertama yang baik Anda lakukan adalah meningkatkan hidrasi untuk melihat apakah hal itu membantu.

Ilustrasi agar terhindar dari dehidrasi selama menyusui
Ilustrasi agar terhindar dari dehidrasi (freepik)

3. Anda memiliki kebiasaan minum obat pereda nyeri.

Jika Anda telah mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas untuk sementara waktu dan urine Anda terlihat lebih berbusa dari biasanya, obat itu bisa menjadi penyebabnya.

Terkadang obat pereda nyeri tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi yang menyebabkan peradangan pada ginjal Anda.

Sebaiknya jangan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas untuk jangka waktu yang lama tanpa pengawasan medis.

4. Infeksi kronis.

Infeksi kronis seperti hepatitis atau HIV juga dapat menyebabkan kelebihan protein dalam urin.

Beberapa infeksi dapat langsung menyerang filter ginjal dan menyebabkan peradangan yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal.

5. Penyakit Autoimun

Kondisi autoimun juga memberi tekanan dan ketegangan pada ginjal, berpotensi menyebabkan kerusakan yang cukup mengganggu proses penyaringan.

Baca juga: Kurang Minum Bisa Sebabkan Gagal Ginjal, Antisipasi Biaya Perawatan dengan BPJS Kesehatan

6. Kanker darah.

Multiple myeloma atau Mieloma multipel merupakan sejenis kanker yang terbentuk di sel plasma darah.

Hal ini dapat menyebabkan protein ekstra dalam urine (dan membuatnya terlihat berbusa).

Akan tetapi, The American Cancer Society mencatat bahwa multiple myeloma adalah kanker yang relatif jarang terjadi.

7. Diabetes

Ilustrasi pemeriksaan gula darah bagi penderita diabetes
Ilustrasi pemeriksaan gula darah bagi penderita diabetes (Tribun Pontianak)

Diabetes dan penyebab lain dari kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan kadar albumin yang tinggi dalam ginjal.

Hal ini dapat menyebabkan urin berbusa.

Nefropati diabetik adalah komplikasi yang terkait dengan diabetes tipe 2.

Hal ini disebabkan oleh perubahan struktur dan pembentukan ginjal.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerusakan pada mikrovaskular (pembuluh darah kecil) ginjal dan sistem filtrasi karena nefropati diabetik memungkinkan protein untuk masuk ke dalam urin.

Hal ini dapat menyebabkan proteinuria dan oleh karena itu terjadilah urine berbusa.

Berikut ini beberapa gejala lain dari diabetes tipe 2:

Pandangan yang kabur, mulut kering, rasa haus yang terus menerus, sering buang air kecil, rasa lapar terus menerus, kulit yang gatal, dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.

(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas