Pasien Diabetes Harus Jalankan Pola Hidup Sehat, Tapi Bolehkah Makan Mi Instan?
Pasien diabetes disarankan jalani pola hidup sehat, mulai berolahraga, kurangi berat badan jika kegemukan, dan perbanyak makan sayuran dan buah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Pola makan yang baik berarti proporsi yang seimbang antara karbohidrat, lemak, dan protein sehingga berat badan tetap terkontrol.
Berbicara mengenai pola makan, mi instan menjadi salah satu makanan favorit orang Indonesia.
Dilansir dari gooddoctor.co.id, mi instan mengandung karbohidrat tinggi dan bisa menyebabkan kenaikan gula darah secara cepat. Mi instan juga tinggi sodium. Sodium dapat menaikkan tekanan darah.
Apabila pengidap diabetes ingin makan mi instan, maka pilih mi yang berbahan dasar biji-bijian utuh karena secara umum tepung yang menjadi bahan dasar mi instan memiliki indeks pati yang tinggi.
Selain itu, jangan memasak mi terlalu lama karena akan mempengaruhi indeks glikemiknya dan makan 1/3 mangkok saja.
Gambaran klinis pada pasien DM di bawah usia 40 tahun di Asia menunjukkan banyak tipe 2 dan sering diawali dengan kegemukan serta 80 persen ada riwayat keluarga.
Kemudian yang menjadi masalah dalam diabetes adalah komplikasi, seperti stroke, penyakit kardiovaskular, neuropati diabetik, gangguan ginjal, dan gangguan mata.
DM tipe 2 pada usia muda menimbulkan komplikasi yang lebih agresif, komplikasi pada pembuluh darah kecil dan besar lebih cepat timbulnya, berkurangnya usia harapan hidup, mortalitas lebih nyata dibandingkan populasi umum, mortalitas lebih nyata dibandingkan tipe 1, dan komplikasi pembuluh darah besar lebih lebih nyata dibandingkan tipe 1.
Lanjut Dr. Rulli, luka diabetes paling sering terjadi di kaki. Diabetes paling sering mengenai serabut saraf tipe panjang di bagian kaki.
Kulit kaki orang diabetes sering kali kering karena terjadi gangguan saraf otonom yang mengeluarkan keringat.
Karena keringatnya tidak keluar, kulit menjadi pecah-pecah sehingga apabila tidak dirawat dengan diberi pelembap dapat menjadi pintu masuk untuk kuman.
Kemudian, kuman berkembang banyak sehingga mulailah luka diabetes.
Pengobatannya tergantung tipe lukanya. Jadi, kalau ada luka harus dirawat agar tidak tambah naik.
Jadi yang bisa dilakukan penyandang diabetes untuk menjaga kesehatan mereka lebih baik terutama selama pandemi adalah menjaga pola hidup dan makanan.