OVO Siapkan PRUTect Care untuk Asuransi Penyakit Menular dan Kecelakaan
OVO memperkenalkan asuransi untuk penyakit menular dan kecelakaan, PRUTect Care Infectious Diseases dan PRUTect Care Accident.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - OVO memperkenalkan asuransi untuk penyakit menular dan kecelakaan, PRUTect Care Infectious Diseases dan PRUTect Care Accident.
Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit menerangkan, produk tersebut merupakan asuransi jiwa kumpulan syariah berbasis digital yang disediakan oleh Prudential Indonesia melalui pialang asuransi berlisensi penuh, PT Salvus Inti.
Baca juga: Meriahkan Harbolnas, Begini Cara Ikutan Ovo Shoptakuler Hebohmas 12.12
Harumi berujar, dengan membayar kontribusi mulai dari Rp 10.000 per enam bulan untuk PRUTect Care Infectious Diseases dan Rp 18.000 per enam bulan untuk PRUTect Care Accident melalui OVO Cash, masyarakat bisa lebih tenang karena sudah terlindungi dengan ancaman tak terduga dari risiko penyakit menular dan kecelakaan.
“Kami ingin masyarakat turut peduli akan pentingnya perlindungan penyakit menular dan kecelakaan dengan memberikan kemudahan, yang didukung oleh infrastruktur digital terintegrasi yang memungkinkan semua proses dilakukan secara digital,” ujar Harumi dalam keterangannya, Sabtu (11/12/2021).
Baca juga: Kolaborasi OVO dan BRI Hadirkan Layanan Kartu Kredit “OVO U Card”
Harumi mengatakan, mengacu pada studi perilaku masyarakat terhadap perlindungan asuransi yang dilakukan OVO tahun 2020, minat beli terhadap asuransi masih sangat rendah.
"Sebanyak 44 persen responden belum memahami kebutuhan asuransi dan beranggapan produk asuransi tidak terjangkau," tutur Harumi.
Baca juga: AAJI Nilai Perlu Peran Aktif Semua Pihak untuk Tingkatkan Literasi Nasabah Produk Asuransi
Harumi menerangkan, dengan hadirnya PRUTect Care Infectious Diseases dan PRUTect Care Accident di OVO Proteksi, inovasi tersebut menjadi bagian komitmen OVO sebagai akselerator transformasi digital.
"Khususnya layanan keuangan, sehingga mempercepat terciptanya masyarakat non-tunai di Indonesia," ucap Harumi.