Biaya Persalinan Istrinya Gratis, Pengemudi Ini Bersyukur Punya JKN-KIS
Soerang peserta JKN-KIS bersyukur program ini membiayai persalinan istrinya dan bergotong royong membantu peserta lain.
TRIBUNNEWS.com – Salah seorang pengemudi bernama Asep Sugianto merasa beruntung menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Pasalnya, meski jarang digunakan untuk dirinya, JKN-KIS ternyata bermanfaat bagi keluarganya. Apalagi istrinya sempat menggunakan kartu kepesertaan JKN-KIS untuk menjalani persalinan.
“Memang saya belum pernah lagi pakai untuk penyakit yang memerlukan pengobatan yang berat sampai sekarang. Untuk berobat seperti flu, batuk, dan demam sudah pernah beberapa kali, tapi hanya sebatas berobat di puskesmas saja,” katanya, Selasa (23/11/2021), dikutip dari keterangan tertulis Tribunnews, Jumat (17/12/2021).
Pria yang akrab dipanggil Sugi itu juga mengatakan, dia menjadi peserta program JKN-KIS karena didaftarkan kantor tempatnya bekerja.
“Untungnya juga iuran saya kan dipotong dari gaji setiap bulan, juga sebagian ditanggung perusahaan. Jadi tidak begitu berat bagi saya untuk membayar iuran meskipun tidak dipakai," katanya.
Sugi mengungkapkan, meski dia selalu rutin membayar iuran dan tidak pernah memakai kartunya untuk mendapatkan pelayanan, iurannya bisa dimanfaatkan peserta lain.
Sebab, dia mengapresiasi prinsip gotong royong yang diusung Badan Penyelenggara Jaminan SOsial (BPJS) dalam menyelenggarakan program JKN-KIS.
Meski bisa digunakan setiap saat, Sugi tetap berharap tidak akan menggunakannya karena selalu berada dalam keadaan sehat.
Lebih lanjut, Sugi mengatakan, selama menjadi peserta JKN-KIS dia menilai pelayanan di fasilitas kesehatan (faskes) baik dan bagus.
Namun, dia menyebutkan, nilai kepuasan setiap orang pasti berbeda. Oleh karena itu, dia berharap seluruh faskes meningkatkan pelayanan kesehatan kepada setiap peserta yang dilayani.
Apalagi, lanjutnya, kondisi orang yang sedang sakit itu pasti lebih sensitif, sehingga mudah marah atau tidak puas jika ada sesuatu yang tidak sesuai harapannya.
Untuk itu, Sugi berharap BPJS Kesehatan dan faskes mempertahankan pelayanan yang dinilai sudah baik.
“Yang saya alami sendiri pelayanannya sudah baik dan tidak merepotkan seperti yang awal-awal BPJS Kesehatan hadir. Sudah sangat berbeda dari yang dahulu yang banyak orang keluhkan,” sebutnya.
Menurutnya, sekarang banyak orang yang puas terhadap pelayanan dan jaminan yang diberikan JKN-KIS.