Penyakit Saraf 'Penyebab Penurunan Kognitif yang Cepat' Dilaporkan Menyebar di Kanada
Penyakit saraf yang membingungkan tampaknya telah mempengaruhi semakin banyak anak muda di provinsi New Brunswick, Kanada.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Disebut ada 9 kasus penyakit yang telah dicatat, 2 diantaranya bertindak sebagai pengasuh namun tanpa hubungan genetik mengembangkan gejala yang mengganggu.
Contohnya, istri atau pengasuh dari seorang laki-laki yang mengalami gejala demensia dan ataksia, tiba-tiba ia mulai mengalami kesulitan tidur, pengecilan otot, demensia dan halusinasi.
Kondisi sang istri atau pengasuh inilah yang diyakini telah memburuk melebihi suaminya.
Karyawan Vitalité yang enggan disebutkan namanya itu mengklaim bahwa ia termotivasi untuk angkat bicara karena kondisi anak muda yang terkena penyakit ini kian cepat memburuk.
"Ini bukan penyakit New Brunswick, kami mungkin adalah area yang menaikkan bendera karena lingkungan kami sebagian besar pedesaan dan di daerah di mana orang mungkin memiliki lebih banyak paparan faktor lingkungan," kata pelapor.
Apakah ini hanya misdiagnosis atau memang penyakit neurologis?
Pada Oktober lalu, dalam upaya untuk menghilangkan kekhawatiran warganya, pejabat setempat dikabarkan menyampaikan bahwa 8 kasus fatal dari penyakit yang tidak diketahui itu disebabkan oleh kesalahan diagnosis.
Kemudian pada bulan yang sama, sebuah laporan epidemiologi menunjukkan tidak ada bukti makanan, perilaku, maupun faktor lingkungan yang mungkin dapat menjelaskan tentang penyakit tersebut.
Namun, dalam satu penelitian, konsentrasi tinggi Methylamino-L alanine (BMAA) ditemukan pada lobster, karena perekonomian masyarakat pesisir di wilayah ini sebagian besar didorong oleh panen lobster.
Dokumen yang diperoleh melalui permintaan kebebasan informasi mengungkapkan bahwa badan kesehatan masyarakat negara itu mempertimbangkan BMAA sebagai kemungkinan penyebabnya, namun diperlukan lebih banyak pengujian.
Toksin ini diproduksi oleh ganggang biru-hijau dan telah dikaitkan dengan gangguan otak seperti Alzheimer dan Parkinson.
Sumber tersebut mengkonfirmasi bahwa laporan pada Januari ini yang ditulis oleh komite pengawasan provinsi, akan menentukan apakah 48 kasus penyakit tersebut merupakan akibat dari penyakit saraf atau kesalahan diagnosis yang dilakukan oleh ahli saraf.