Leptospirosis Mengintai Saat Musim Penghujan, Kenali Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya
Angka kesakitan akibat leptospirosis cukup tinggi, diperkirakan 320.000 kasus per tahun
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tingginya curah hujan berhubungan dengan kejadian penyakit Leptospirosis atau penyakit yang ditularkan melalui hewan (zoonotik), di antaranya tikus, ternak, anjing, dan kucing.
Angka kematian akibat leptospirosis cukup tinggi berkisar 5 persen sampai 12 persen.
Angka kesakitan akibat leptospirosis cukup tinggi, diperkirakan 320.000 kasus per tahun.
Kebanyakan kasus terjadi di area dengan penduduk yang padat, sering banjir, manajemen limbah yang kurang baik, serta kondisi sanitasi yang buruk.
Di Indonesia, angka kejadian leptospirosis juga cukup tinggi.
Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Longsor di Kebumen Jawa Tengah
Beberapa daerah melaporkan adanya kasus leptospirosis yang selalu terjadi setiap tahun dengan angka kejadian yang tinggi seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur.
Dikutip dari laman Universitas Airlangga, tigginya kasus leptospirosis dihubungkan dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Kondisi perumahan dan sanitasi tempat kerja merupakan faktor lingkungan penting untuk terjadinya penularan leptospirosis.
Tempat pembuangan sampah yang terbuka, keberadaan tikus, bangunan rumah semipermanen, gedung yang tidak memiliki langit-langit menyebabkan tikus mudah memasuki rumah.
Keberadaan sampah di sekitar rumah mendukung keberadaan tikus di sekitar rumah.
Banjir, genangan air, selokan yang tidak mengalir dengan lancar, sanitasi rumah yang kurang baik.
Menjaga sanitasi lingkungan, baik lingkungan di dalam maupun di sekitar rumah merupakan upaya yang sangat penting untuk pencegahan penyakit ini, demikian pula dengan praktik menjaga kebersihan diri.
Faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis adalah kepadatan hunian rumah (kurang dari 8 meter persegi/orang), kepemilikan ternak khususnya sapi, jarak kandang dengan rumah (kurang dari 10 meter), dan keberadaan tikus dalam rumah.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pelindung diri saat bekerja, menjaga kebersihan diri setelah bekerja atau kontak dengan ternak, dan mencegah keberadaan tikus dalam rumah.