Panduan Asupan Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting
Kandungan gizi seimbang bisa didapatkan dari pangan yang banyak beredar di masyarakat.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Asupan gizi yang cukup dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan yang baik.
Tubuh dengan tingkat kesehatan pada kondisi terbaik dapat menciptakan daya tahan kuat dan mampu mencegah penyakit datang.
Tak hanya itu, gizi yang baik dan seimbang juga sangat penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pentingnya memperoleh gizi yang cukup bagi seorang anak adalah untuk menghindari terjadinya stunting.
Kementerian Kesehatan dalam siaran persnya mengungkapkan, hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2021 menunjukkan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting dan 1 dari 10 anak mengalami gizi kurang.
Baca juga: Masih 24,4 Persen, Kemenkes Sebut Perlu Kerjasama Capai Target 14 Persen Stunting di Tahun 2024
Baca juga: Guru Besar Ilmu Gizi: Asupan Protein Hewani Sangat Penting untuk Cegah Stunting
Lantas seperti apa asupan gizi yang baik untuk mencehah stunting?
Kandungan gizi seimbang bisa didapatkan dari pangan yang banyak beredar di masyarakat.
Dilansir laman Kemenkes, untuk ibu hamil atau sebelum bayi lahir, pangan yang dianjurkan setiap kali makan adalah ikan minimal 4 kali seminggu dengan porsi minimal 75 gr – 100 gr, 1-2 butir telur sehari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk.
Sementara itu, pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI, berbagai MPASI, telur setelah 1 tahun 1 butir sehari.
Jika setelah 6 bulan, diberikan antara setengah sampai satu butir telur sehari, kemudian diberi susu pertumbuhan, pangan hewani, dan lauk pauk.
Baca juga: Apa Bahaya Stunting pada Anak? Permasalahan Gizi Menjadi Isu Kesehatan Global Menurut WHO
Baca juga: Mau Diet Sehat dan Aman? Yuk Ikuti Tips Ahli Gizi UGM
Pangan gizi seimbang berdasarkan Permenkes nomor 41 tahun 2014, antara lain;
Bagi ibu hamil
Pada makan pagi terdiri dari makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 1 porsi, buah 1 porsi, gula 1 porsi, lemak 1 porsi, dan air putih atau air mineral 2 porsi.
Kemudian makanan selingan pagi yaitu makanan pokok 1/2 porsi, buah 1 porsi, dan air minum 1 porsi.
Untuk makan siang terdiri dari makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 2 porsi, buah 1 porsi, lemak 2 porsi, dan air putih 2 porsi.
Untuk makanan selingan siang terdiri dari makanan pokok ½ porsi, gula 1 porsi, air putih 1 porsi.
Selanjutnya untuk makan malam terdiri dari makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 1 porsi, buah 1 porsi, lemak 1 porsi, susu 1 porsi, air minum 2 porsi.
1 porsi makanan pokok seperti nasi sebanyak 100 gr atau 1 piring sedang dan dapat diganti dengan ubi jalar kuning 1 buah ukuran sedang atau 135 gr.
Lauk hewani merupakan 1 porsi ikan pepes 45 gr atau 1 potong ukuran sedang.
Lauk hewani bisa diganti dengan daging ayam 1 potong ukuran sedang 40 gr.
Lauk nabati bisa dengan 1 porsi tempe goreng 50 gr atau 1 potong ukuran sedang. Lauk nabati dapat diganti dengan tahu 2 potong ukuran sedang 100 gr.
Untuk sayuran bisa dengan 1 porsi sayur bayam 100 gr sebanyak 1 mangkok kecil atau dapat diganti dengan kacang panjang 1 gelas sayuran 100 gr.
Kebutuhan buah bisa dengan 1 porsi pisang ambon 50 gr atau 1 buah pisang ukuran sedang, dapat diganti dengan jeruk manis 1 buah ukuran sedang sebanyak 100 gr.
Selanjutnya untuk minuman terdiri dari 1 porsi susu atau air putih satu gelas 250 ml.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Perguruan Tinggi Pacu Kualitas Lulusan Ilmu Gizi
Bagi Bayi
Bayi pada usia 0-24 bulan harus diberi ASI.
Bayi pada usia 6 – 9 bulan mulai diberi MP ASI berupa makanan lumat, pada usia 9 – 12 bulan diberi MPASI makanan lembek.
Kemudian pada usia 12 – 24 bulan mulai diberi makanan keluarga.
Frekuensi makan bagi bayi per hari usia 6 – 9 bulan sebanyak 2 – 3 kali makanan lumat + 1 – 2 kali makanan selingan ditambah ASI.
Jumlah setiap kali makan terdiri dari 2 – 3 sendok makan penuh setiap kali makan dan tingkatkan secara perlahan sampai setengah dari cangkir mangkok ukuran 250 ml tiap kali makan.
Pada usia 9 – 12 bulan diberi 3 – 4 kali makanan lembek + setengah kali makanan selingan ditambah ASI. Porsi makanan sebanyak setengah mangkuk ukuran 250 ml.
Selanjutnya untuk bayi usia 12 – 24 bulan sebanyak 3 – 4 kali makanan keluarga ditambah 1 – 2 kali makanan selingan plus ASI. Jumlah setiap kali makan sebanyak ¾ mangkuk ukuran 250 ml.
(Tribunnews.com/Tio)